Kamis, 22 November 2012

HARGAI PEMIMPIN NEGERI



Data pertumbuhan penduduk indonesia yang dikeluarkan oleh bank dunia, yakni 1.49% per tahun, maka jumlah penduduk indonesia tahun 2012 ini akan menjadi 244.775.796 jiwa. 

Dengan karakteristik :

............perbedaan 5 agama dan 1 keyakinan,

.............tersebar di 13.466 pulau,

...........758 bahasa ibu,

............lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa,

..............jumlah penduduk miskin pada Maret 2012 mencapai 29,13 juta orang 
(11,96 persen),

................per Agustus 2012 Jumlah pengangguran di Indonesia tersisa 7,24 juta 
orang,

............utang pemerintah yang jumlahnya Rp 1.992 triliun (yg akan lunas kira2 
dlm wkt 30 thnan dgn catatan). sebagian peninggalan hutang atas 
Kepemimpinan Rezim yg 32 thn di negri ini.

.............Penduduk RI yang juga tersebar di negara-negara lain.

"Setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang di pimpinnya, Seorang penguasa adalah pemimpin bagi rakyatnya dan bertanggung jawab atas mereka, seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atasnya. Seorang hamba sahaya adalah penjaga harga tuannya dan dia bertanggung jawab atasnya. (HR Bukhari)

Dengan permasalahan yang setiap sisi POLEKSUSBUDHANKAM yang saling terkait dan semuanya harus diselesaikan dgn azas adil, merata, beradab secara cepat, tepat, cermat , akurat, hemat dan terhormat untuk menjaga Persatuan Kesatuan RI dan semua juga dipertanggungjawabkan kepada Tuhan YME.

Sementara masyarakat sedang merasakan krisis (keteladanan, moral,ekonomi, sosial dan kepemimpinan) dari tingkat orang pinter sampai orang yang tidak sekolah dan krisis di tingkat individu, keluarga hingga kelompok, di bumbui provokasi yang "kuminter" oleh media (internet, tv, radio, koran) yang membuat permasalahan-permasalahan kecil menjadi besar, lebar, mendalam dan laten.

Siapapun yang menjadi PRESIDEN RI yang notabene masih manusia biasa, yang punya waktu hanya 24 jam sehari, yang di gaji cuma 70 jt/bln, yang menjabat hanya 5 tahun saja. 

Dengan kondisi diatas , kira-kira kalau Seandainya Anda PRESIDEN, 
apa ya bisa cuma bisa diselesaikan dengan menghabiskan waktu untuk mendengarkan sumber2 yang gak bisa percaya, 
mendengarkan kritik tanpa ada solusi yang tepat sasaran untuk bisa diimplementasikan?,
mendengarkan orang yang hanya pandai menyalahkan TANPA berbuat sesuatu membantu memberi solusi NYATA meski kecil. 

Astaghfirullah...., ternyata saya saja.. hanya mencoba membayangkan melalui tulisan ini bahwa menjadi PEMIMPIN atau PRESIDEN itu tidak MUDAH. Meskipun sebenarnya jauh di lubuk hati mengatakan MUDAH dan BISA, tetapi CARA PANDANG SELURUH ANAK NEGRI INI HARUS SAMA PERSEPSINYA DALAM MEMANDANG MASALAH DAN BERTEKAT UNTUK BEKERJA NYATA PADA TANGGUNG JAWABNYA SENDIRIR2 (DARI TINGKAT INDIVIDU SAMPAI KELOMPOK), SEHINGGA AKAN MUDAH UNTUK BEKERJASAMA MENYELESAIKANNYA.

Tapi yang ada sebagai PRESIDEN...
Melangkah untuk mengatur strategi langsung "serang" dituding SALAHI HAM lah, punya KEPENTINGAN POLITIK lah, dll.

Melangkah bertahap, dikatakan LAMBAT, terlalu BIROKRASI, PROTOKOLER, diatur KRONI dll

Melangkah mundur selangkah KATANYA MUDAH MENYERAH, Gak Tegas, gak punya agama dll.

Wis gak nate bener....Yang di kedepankan PRASANGKA BURUK 

woooooowwwwww cek repote, ribett,....
wis ngene aee.....yokkk opo lek awakmu aee dadi pimpinan e.

lek aku jujur , luwih becik dadi pimpinan kanggo awakku dewe ae enak..

sing penting anak bojo putu wis iso urip dadi "wong pener,pinter, lan banter" gawe sangu nang ndunyo lan akherate. 

Meski sak ithik sing penting berkah, amanah, lan istiqomah , lan matine khusnul qotimah.Cukup, Alhamdulillah..

Sing arep dadi PRESIDEN....monggo.
Tak sawange.!!

“Berikan aku Seribu Orang Tua maka akan aku cabut gunung semeru serta akar akarnya
Berikan aku sepuluh orang pemuda yang mencintai negeri ini niscaya akan ku ubah dunia ”

"Bung karno*"

Ayo bangkit pemuda !! apakah bisa menjadi terbaik jika tidak pernah salah? Apakah bisa menjadi pemenang jika tidak bertindak? Ini dadaku mana dada mu?!!!

Sugeng Enjing sedoyo.

IKUTI SAJA...SUKSES ITU MUDAH.

Arti Sukses Menurut Islam

Semua orang ingin sukses, tapi tidak semua orang berhasil sukses. Kenapa? Masalahnya cuma satu: gagal menemukan arti sukses sebenarnya.

Ada orang yang merumuskan arti sukses dengan pengertian yang sederhana. Akhirnya, ia pun merasa sudah mencapai sukses meski tanpa berbuat apa-apa. Mengalir seperti air apa adanya, begitu katanya.

Ada juga orang yang merumuskan arti sukses dengan pengertian yang rumit. Akhirnya, ia pun merasa sulit mencapai sukses, ya sudah mau bilang apa? pasrah aja, barangkali sudah takdir, begitu katanya.

Jadi, apa arti sukses sebenarnya?

Sukses adalah sebuah pencapaian. Apa yang hendak dicapai?
Sukses adalah bergerak maju mencapai tujuan. Kemana hendak dituju?
Sukses adalah mendapatkan sesuatu yang dikehendaki. Apakah itu?
Sukses adalah sebuah proses perjalanan. Tanpa mendapatkan sesuatu?
Sukses adalah memperoleh penghargaan. Dari siapa?

Jadi, apa arti sukses sebenarnya?

Mari kita bertanya kepada Yang Maha mengetahui dan Maha Bijaksana.

Dia berfirman:
لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab 
yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka 
apakah kamu tiada memahaminya? (QS. 21:10)

 Kemuliaan = Kesuksesan, setuju kan?

Kalau begitu, mari kita membaca Alquran untuk memahami:

  1. Apakah arti sukses?
  2. Bagaimanakah mencapai sukses?
  3. Siapakah orang sukses itu?
Apakah arti sukses?

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ 
الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya 
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa 
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka 
sungguh ia telah sukses. Kehidupan dunia itu tidak lain 
hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. 3:185)

Jadi, sukses adalah masuk surga. Terserah apa profesi kita hari ini, yang penting kita bisa masuk surga. Setuju?
Bagaimanakah cara mencapai sukses? Bagaimanakah cara masuk surga?

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ 
وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ 
قَرِيبٌ
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal 
belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-
orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka 
dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-
macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang 
beriman bersamanya: Bilakah datangnya pertolongan Allah. 
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. 
(QS. 2:214)

Sukses bukan khayalan. Sukses hanya dicapai dengan perjuangan dan pengorbanan. Berat ya? jangan khawatir, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. Allah akan menolong kita sebagaimana Allah menolong hamba-hamba-Nya yang beriman sebelum kita.

إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ
Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang 
yang beriman pada kehidupan dunia dan pada hari berdirinya 
saksi-saksi (hari kiamat), (QS. 40:51) 

Duh! pantaskah kita mendapatkan pertolongan Allah?
Bukan soal pantas tidak pantas, yang jadi soal, apakah kita sedang berjuang mencapai sukses hingga Allah berkenan memberikan pertolongan-Nya? Siapa yang berjuang, dialah yang ditolong.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) 
Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan 
kedudukanmu. (QS. 47:7)

Nah, jika Allah sudah memberikan pertolongan, apakah masih terasa berat perjuangan menuju sukses sejati?

إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ 
فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat 
mengalahkan kamu; dan jika Allah membiarkan kamu (tidak 
memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat 
menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu 
hendaknya kepada Allah saja orang-orang mumin bertawakkal. 
(QS. 3:160)

Bertawakkal kepada Allah = menyerahkan segala urusan kepada Allah = menyelesaikan segala urusan dengan cara-cara Allah = caranya pakai cara Allah, ya hasilnya terserah Allah. Habis perkara.

Kalau mau pakai cara-cara sendiri, ya sudah selesaikan sendiri. Rugi ga ditanggung ya.. :-)
Jadi, bagaimana soal urusan mencapai sukses sejati, yaitu mencapai surga?
Jawabnya cuma satu: pakai cara Allah, jangan pakai cara sendiri!

Bagaimanakah cara Allah yang harus kita terapkan untuk mencapai sukses sejati?
Nah, untuk dapat menjawabnya, kita harus selesaikan pertanyaan ketiga: Siapakah orang sukses itu?

Tapi bahasannya sudah terlalu panjang ya.. bagaimana kalau di lanjut di bahasan berikut? setuju kan? 
Bagi yang setuju silakan aminkan doa ini:
"Ya Allah sukseskanlah untukku agamaku, karena ia adalah benteng keselamatan urusanku. Sukseskanlah untukku duniaku, karena ia adalah tempat kerjaku. Sukseskanlah untukku akheratku, karena ia adalah tempat kembaiku. Jadikanlah waktu hidupku penambah setiap kebaikan, kematiaanku pemutus setiap keburukanku" (HR. Bukhari)

Kali ini kita akan coba memahami figur orang sukses menurut ajaran Islam. Tujuannya adalah untuk ikut menapaki jejak langkahnya menuju sukses.

Masih ingat kan, arti sukses menurut Islam?

SUKSES = KEMULIAAN = MASUK SURGA

Kita berharap, semua sahabat dumay di sini bisa copy darat nanti di surga Allah, setuju? yang setuju boleh bilang aamiin.. :-) Kalau begitu, yuk kita baca Alquran untuk mengetahui sebab-sebab yang memasukkan kita ke dalam surga (QS.21:10). Ingat ya, membaca untuk mengetahui. Kalau sudah membaca tapi belum mengetahui juga, apa namanya ya?

Allah berfirman:

لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab 
yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. 
Maka apakah kamu tiada memahaminya? (QS. 21:10)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ 

عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari 
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu 
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu 
di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. 
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal 
(QS. 49:13)

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya 
dan takut kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya, 
maka mereka adalah orang-orang yang sukses. (QS. 24:52)

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ   

الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati
Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. 
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga 
maka sungguh ia telah sukses. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. 3:185)

Dari rangkaian ayat di atas kita memahami bahwa,
ORANG SUKSES = ORANG MULIA = ORANG BERTAQWA = AHLI SURGA

Tapi... surga itu kan nanti di akhirat. Suksesnya nanti dong di akhirat? Apa di dunia kita harus sengsara dulu?
Bisa ga suksesnya mulai dari dunia sampai akhirat?

Bisa ga yaaa.......
Ya bisa doong...
Makanya Allah mengajarkan sebuah doa yang harus kita wujudkan dalam perbuatan

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat 
dan peliharalah kami dari siksa neraka (QS. 2:201) 

Nah, orang bertaqwa itulah orang yang sukses dunia akhirat.
Buktinya mana?
Ya buktikan aja sendiri! Alquran cuma kasih kabar berita. Kita yang membuktikan. Sami'na wa Atha'na. Dengarkan dan ikuti, lalu perhatikan apa yang terjadi.. (ssttttt... ini bukan meniru gaya Om Mario Teguh loh! Om Mario lah yang meniru gaya Alquran.. sok tanya kalau ga percaya.. hehehe..)

ORANG BERTAQWA ADALAH ORANG YANG SUKSES DI DUNIA

Sukses di dunia = Hidup berkecukupan, lahir-batin sehat wal afiat Alhamdulillah = Hidup penuh berkah

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا 
فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, 
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari 
langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, 
maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. 7:96)

Dan juga,
Sukses di dunia = Hidup bahagia = Tidak mencemaskan sesuatu yang akan datang dan tidak juga bersedih atau menyesali sesuatu yang sudah berlalu = anti galau deh!

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada 
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih 
hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa.  (QS. 10:62-63)

Dan juga,
Sukses di dunia = selalu saja mendapatkan jalan keluar ketika mendapatkan permasalahan, juga mendapatkan rezeki yang tak terduga

 وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا 
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ 
Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah 
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.  (QS. 65:2-3)

Dan juga,
Sukses di dunia = Lika-liku kehidupan dapat dilalui dengan mudah

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ
وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, 
Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), 
Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (QS. 92:5-7)

SELAIN SUKSES DI DUNIA, ORANG BERTAQWA JUGA SUKSES DI AKHIRAT

Sukses di Akhirat = Masuk surga

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu 
dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi 
yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (QS. 3:133)

Ok deh,
MENJADI ORANG SUKSES = MENJADI ORANG BERTAQWA
Lalu bagaimana langkah-langkah menjadi orang bertaqwa?
Karena,
LANGKAH MENUJU TAQWA = LANGKAH MENUJU SUKSES
Betul?

Nah, ini dia:
8 KUNCI SUKSES MENUJU TAQWA alias 8 KUNCI SUKSES MENUJU SUKSES SEJATI

  1. PASSION
  2. WORK
  3. GOOD
  4. FOCUS
  5. PUSH
  6. SERVE
  7. IDEAS
  8. PERSITS
Wuihh! sepertinya mau keluar lagi ne Om Mario Teguh punya gaya ????
hehehe... kan sudah dibilang, motivasi beliau bersumber dari Alquran, jadi ya kita langsung mencari penjelasan kunci-kunci sukses tersebut dalam Alquran. Tapi ingat ya: Sami'na wa Atha'na. Dengarkan dan ikuti lalu perhatikan apa yang terjadi!

Salam Nusantara Damai.

UMR NAIK = KESUKSESAN ???

       Masalah gaji merupakan masalah yang tak kunjung usai. Permasalahan ini selalu mencuat tiap tahun, terutama pada bulan Mei, tepatnya tanggal 1 Mei yang diperingati sebagai hari buruh. 

Tidak ada yang membantah bahwa uang adalah unsur pokok dalam memotivasi kerja seseorang. Hal demikian terlihat pada besaran kompensai atau remunirasi yang diperoleh karyawan. Semakin tinggi nilai kompensasi cenderung semakin tinggi motivasi kerja karyawan dan harapannya kinerja pun bakal meningkat. Sementara tujuan strategi kompensasi adalah member penghargaan yang benar pada karyawan dengan perilaku yang sesuai dengan standar organisasi.
       Tampak bahwa uang adalah sumber motivasi yang sangat signifikan bagi karyawan. Namun bisa dikatakan pula bahwa peningkatan gajih misalnya hanya dapat memotivasi hingga pada peningkatan gaji selanjutnya. Dengan kata lain tidak mungkin semua karyawan serentak memeroleh kenaikan gaji kalau ada yang tidak berprestasi. Kecuali yang memang memeroleh promosi karena kinerjanya yang melebihi standar kinerja organisasi.
        Namun patut diperhatikan posisi uang tidak selalu sebagai unsur satu-satunya yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja dengan lebih baik. Kalau dikaitkan dengan teori motivasi Herzberg misalnya, uang hanyalah untuk memeilihara motivasi yang sudah ada agar tidak mengalami penurunan. Dengan kata lain bukan sebagai faktor motivator bagi karyawan. Karena itu selain uang maka perusahaan harus mencari bentuk lain dalam memotivasi kerja karyawan misalnya membangun suasana kerja yang nyaman, kepemimpinan yang memotivasi, fasilitas kerja yang lengkap dst. Itulah yang disebut dengan jenis kompensasi yang sifatnya non-finansial.
       Kembali pada kompensasi hubungannya dengan motivasi kerja karyawan maka perusahaan harus menempatkannya tidak dalam system strategi bisnis saja namun juga dalam kandungan visi dan misi perusahaan. Dalam prakteknya perusahaan harus memiliki strategi manajemen kompensasi yang berbasis pada kepentingan perusahaan dan karyawan. Besaran kompensasinya harus berdasarkan pertimbangan kondisi kesehatan perusahaan dan juga kondisi remunirasi di pasar kerja. Dengan demikian diharapkan strategi kompensasi dilaksanakan dapat meningkatkan komitmen dan keterikatan kerja karyawan di perusahaan. 

Setelah UMR ditetapkan bukan berarti masalah standar upah telah selesai. Akan tetapi, di sana masih banyak menyisakan masalah, bahkan lebih besar lagi.

 Peringatan Allah ini hendaknya diperhatikan supaya kita tidak terlalu mementingkan dunia ketimbang ahirat. Hal ini saya tulis berkenaan dengan keperihatinan saya terhadap pandangan hidup rata-rata masyarakat yang hanya tertuju pada materi, kesenangan sesaat di dunia ini. Hingga apa-apa hanya diukur dengan materi. Ukuran yang dipakai di masyarakat bukan ukuran dari Al-Qur’an dan As-Sunnah tetapi ukuran materi. Semuanya diukur dengan banyak atau sedikitnya harta. Hingga yang disebut sukses oleh masyarakat jauh berbeda dengan sukses menurut Al-Qur’an. Ukuran kesuksesan tampaknya justru rata-rata masyarakat ini mengikuti Qarun atau bahkan Fir’aun. Sukses menurut rata-rata masyarakat, tidak jauh dari seputar: banyak harta, punya jabatan, anak-anaknya bertitel, menantunya juga kaya, bertitel, punya jabatan dan sebagainya. Semuanya serba bendawi. Itu mirip dengan sukses menurut Qorun dan orang-orang yang sependapat dengannya.


Sukses menurut Alloh swt adalah sebagai berikut:
 
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1)الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ(2)وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ(3)وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ(4)وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ(5)إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ(6)فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ(7)وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ(8) وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ(9)أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ(10)الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ(11)
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya,
3.Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
4. Dan orang-orang yang menunaikan zakat,
5. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6.Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki [budak-budak belian yang didapat dalam peperangan dengan orang kafir); maka Sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada terceIa.
7. Barangsiapa mencari yang di balik itu [Maksudnya: zina, homoseksual, dan sebagainya], maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.
8. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
9. Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
10. Mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi,
11. (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.

Sukses atau keberuntungan menurut Allah Ta’ala dalam ayat-ayat itu adalah perbuatan-perbuatan orang mu’min yang sangat menjaga aturan-aturan Allah Ta’ala dan menghindari larangan-laranganNya, ikhlas untuk Allah, mengikuti Rasulullah saw, hingga akhirnya meraih surga untuk selama-lamanya.

Ketika Ummat Islam ini telah dididik dalam madrasah khusus me-Ramadhan kan diri pada hari-harinya yang jurusannya adalah akherat, maka bagi yang sukses dalam pendidikan itu akan menjadi orang-orang yang pandangan hidupnya adalah untuk akherat, hingga takut kepada maqam Tuhannya dan menahan hawa nafsunya, hingga balasannya adalah surga.

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى (40) فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى  [النازعات/40، 41]
40. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
41. maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya). (QS An-Nazi’at/ 79: 40, 41).

Sebaliknya, bagi yang tetap melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia maka diancam neraka:
فَأَمَّا مَنْ طَغَى (37) وَآَثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (38) فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى  [النازعات/37-39]
37. Adapun orang yang melampaui batas,
38. dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,
39. maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). (QS An-Nazi’at/ 79: 37-39).

Semoga  ini dapat mengubah pandangan kita, dengan menjuruskan pandangan hidup kita kepada akherat, bukan lebih mengutamakan kehidupan dunia. Sehingga menjadi orang yang sukses sebagaimana dijanjikan oleh Allah Ta’ala, bukan sukses model Fir’aun atau Qarun yang hanya mementingkan kekuasaan di dunia atau harta di dunia belaka dengan menghalalkan segala cara termasuk AGENDA RUTIN KISRUH UMR..

--- wallahu a’lamu bi as-shawab ---


Rabu, 21 November 2012

Kunci untuk mengelola keuangan secara sederhana:

 “Seringkali masalahnya bukan terletak pada penghasilan yang kurang, tapi kebiasaan yang salah dalam mengelola uang".

Allah SWT lebih menyukai muslim yang hidup sederhana dibandingkan yang berlebih-lebihan atau boros. Hidup sederhana akan mencegah orang untuk berhutang. Hutang akan menjadikan seorang muslim kesusahan di malam hari dan merasa terhina di siang hari. Kita sering melihat perilaku yang muncul pada diri orang yang banyak berhutang. Diantaranya merasa malu atau minder yang menyebabkan dia sering menghindar bertemu dengan orang lain. Terutama dengan orang yang memberi hutang kepadanya. Sering merasa tidak percaya diri. Bila dia menjadi seorang pekerja maka terkadang dia menjadi sering tidak masuk bekerja. Hutang juga dapat mendekatkan diri pada kekufuran. Rasulullah SAW menyatakan hal tersebut pada sabdanya:
“Aku berlindung diri kepada Allah dari kekufuran dan hutang. Kemudian ada seorang laki-laki bertanya: Apakah engkau menyamakan kufur dengan hutang ya Rasulullah? Ia menjawab: Ya!” (Riwayat Nasa’i dan Hakim)

Hutang juga dapat menyebabkan seseorang berkata tidak jujur. Apabila berkata, suka berdusta. Demikian yang dikatakan Nabi Muhammad SAW:

“Ya Tuhanku! Aku berlindung diri kepadaMu dari berbuat dosa dan hutang. Kemudian ia ditanya: Mengapa Engkau banyak minta perlindungan dari hutang ya Rasulullah? Ia menjawab: Karena seseorang kalau berhutang, apabila berbicara berdusta dan apabila berjanji menyalahi.” (Riwayat Bukhari)


Kunci untuk mengelola keuangan secara sederhana:
1.    Pahami portfolio keuangan keluarga Anda. Jangan sampai Anda tak tahu isi tabungan, jumlah tagihan listrik, telepon, servis mobil, belanja, biaya periksa dokter dan lainnya. Anda harus tahu berapa hutang kartu kredit, pinjaman bank atau cicilan rumah dan mobil.
2.    Susun rencana keuangan atau anggaran. Rencana keuangan yang realistis membantu Anda bersikap obyektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa atau clubbing. Yang penting, anggarkan jumlah yang realistis dan Anda pun harus patuh dengan anggaran tersebut.
3.    Pikirkan lebih seksama pengertian antara “butuh” dan “ingin”. Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak.
4.    Hindari hutang. Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif.
5.    Meminimalkan belanja konsumtif. Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore. Anda bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.
6.    Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial. Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya.
7.    Menabung, menabung, menabung. Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.
8.    Berinvestasilah! Tentu Anda tak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita Anda untuk keluarga “selangit”. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi?! Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang handal!

Perencanaan keuangan adalah bagian penting dalam hidup, tapi kadang uang bukan hanya sekedar uang. Kadang masalahnya ada tentang kekuasaan.

Kekuasaan mengatur uang dan membelanjakan uang sesuai dengan keinginan masing-masing. Setiap orang punya gaya yang berbeda dalam membelanjakan uangnya. Hal itu biasanya diwariskan dari didikan orang tua atau keluarga masing-masing.

Untuk Itu Perlu adanya langkah-langkah untuk mengelola keungan bersama pasangan. Hal ini juga bisa menghindari perselisihan. Berikut langkah-langkahnya!

1. Ingat-ingat bagaimana Anda diajarkan untuk mengatur uang, lalu pelajari juga cara pasangan Anda. Bersama, Anda pilih beberapa cara yang terbaik. Hal ini bisa menimbulkan perasaan dihargai pada pasangan Anda.

2. Jika penghasilan Anda tidak lebih besar dari pasangan Anda, sebaiknya Anda jangan terlalu sibuk mengatur. Hargai kontribusi dari pasangan Anda. Jangan maunya mengatur sendiri, bicarakan semuanya bersama karena setelah menikah tak ada lagi 'Aku' atau 'Kamu'.

3. Berikah pos-pos khusus pengeluaran yang bisa diatur sendiri oleh pasangan Anda. Misalnya untuk benda-benda pribadi atau belanja.

4. Jika masalah keuangan tiba-tiba menjadi masalah besar dalam beberapa bulan ini, coba pikirkan, apa yang sebenarnya terjadi. Apakah terjadi pergeseran kekuasaan dalam rumah tangga Anda. Pelajari hal-hal apa saja yang bisa memicu masalah ini.


Rekomendasi dari penulis adalah bagaiamanapun juga hidup di dunia perlu disiasati dengan pengelolaan keuangan keluarga yang tepat sesuai dengan syariah islam. Hal ini perlu dilakukan melihat pertumbuhan biaya yang jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pendapatan. Tanpa perencanaan keuangan keluarga yang tepat, hidup pasti akan terasa berat. Apa-apa yang diinginkan terasa berat untuk diraih. Sebaliknya dengan perencanaan keungan keluarga yang tepat, apa-apa yang diidamkan insya Allah akan terwujud dengan mudah. Implementasikan perencanaan keuangan keluarga dengan baik. Perencanaan keuangan keluarga ini tidak hanya dalam area rumah tangga tetapi juga dapat diimplementasikan dalam area organisasi.
Semoga tulisan ini bermanfaat, Amin.....