Bukanlah Manajemen jika ilmunya bukan untuk menata.
Bukanlah Manajemen jika menatanya tidak sistematis,
Bukanlah Manajemen jika menatanya tidak terencana, terorganisir, tidak terlaksana berurutan, dan tidak terkontrol secara sistematis.
Bukan Manajemen jika pendekatan penerapan POAC tidak indah. Karena manejemen itu seni. Perbedaan atas SWOT dari sumber daya yang ada 6M adalah sebuah keindahan,
Bukanlah Manajemen jika masih ada pemborosan(tidak efisien) dan ada kesia-sian waktu(tidak efektif).
Bukanlah Manajemen jika masih tinggi resiko bagi sumber daya 6M
Bukanlah Manajemen jika dampaknya hanya bermanfaat bagi kepentingan kelompok manusia, dan bukan untuk lingkungan
Bukan Manajemen jika sistematisnya (input>proses>output>outcome>tujuan>Profit 6M
sedemikian rupa untuk dilakukan perbaikan menjadi suatu produk/barang/jasa/keputusan yang terbaik dan berdaya guna lebih indah, lebih kebermanfaatannya bagi tujuan besar management itu sendiri. yaitu peningkatan nilai, kuantitas, serta kualitas yang signifikan atas sumberdaya 6M itu sendiri.
karena Manajemen adalah Suatu ilmu pengetahuan (science) menata secara sistematis dengan pendekatan penerapan P.O.A.C yang indah namun tetap efektif juga efisien menggunakan sumber daya 6M yang dimiliki agar minim resiko utk mencapai tujuan dan berdampak lebih bermanfaat bagi kemanusiaan dan lingkungannya.
karena Manajemen adalah Suatu ilmu pengetahuan (science) menata secara sistematis dengan pendekatan penerapan P.O.A.C yang indah namun tetap efektif juga efisien menggunakan sumber daya 6M yang dimiliki agar minim resiko utk mencapai tujuan dan berdampak lebih bermanfaat bagi kemanusiaan dan lingkungannya.
Perhatikan Gambar bagan di bawah ini :
Saya akan memberikan contoh agar anda memahami Bagan Manajemen @ayurai.
Input>proses>output>outcome>tujuan
Saya sebut sebagai rangkaian dengan tahapan sistematis yang harus dilalui oleh siapapun. Bukanlah Pelaksanaan Manajemen yang baik jika hanya bicara dan membahas/mengevaluasi salah satu tahapan sistematisdalam rangkaian manajemen, misal : tentang output tanpa peduli bagaimana INPUT &PROSES, juga OUTCOME.
di gambar blok hitam dgn garis tepi merah adalah unsur penting dalam manajemen yang HARUS disertakan dalam keseluruhan rangkaian sistematis manajemen,
Ada unsur sumber daya 6M meliputi : Manusia, Uang, Mesin,Bahan, Metode, Pasar (Man, Money,Machine,Material,Methode, Market) yang diseleksi/difilter/dikenali S.W.O.T (kekuatan,Kelemahan,Peluang, Ancaman) dengan teknik 5W + 1H .
Setelah dikenali kemudian barulah sumberdaya tersebut yang akan di libatkan selalu menjadi OBYEK dalam PRINSIP MANAJEMEN yang sederhana melalui fungsi-fungsi manajemen P.O.A.C
Perencanaan, mengOrganisasikan, melakukan pengawasan, dan melakukan kontrol) secara terpadu.
Tujuan dari fungsi-fungsi tersebut dikerjakan agar efektif dan efisien seluruh rangkaian sistematis manajemen dengan harapan setiap tahapannya menekan/meminimalkan resiko hingga tercapai tujuan management yang lebih baik.
POAC : Planning, Organizing, Actuating, and Controlling | Manajemen Organisasi
Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip POAC. atau Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Prinsip manajemen ini banyak digunakan oleh organisasi dewasa ini untuk memajukan dan mengelola organisasi mereka. Berikut akan kami jelaskan masing masing point tersebut :
Planning
Dalam perencanaan, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus SMART yaitu:
Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis.
Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya.
Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan.
Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan.
Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.
Organizing
Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam perusahaan biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian jabatan (Job Description).
Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Biasanya juga semakin besar penghasilannya. Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Actuating
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
Controlling
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.
Planning
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”. (Al Anfaal ayat 60)
PERENCANAAN :
Sejumlah langkah –langkah strategis
yang terkonsep detail, sistematis, dan terkomunikasi
ke seluruh sumber daya
6M yang akan digunakan untuk sadar
S.W.O.T itu perlu komitmen dan konsekuensi
atas pelaksanaan kerja yang
efektifitas dan efisiensi
sehingga dapat meminimalkan resiko/kegagalan/penyimpangan
terhadap hasil serta dampak dari pencapaian tujuan yang
lebih baik.
(Ayu Rai)
Dalam perencanaan, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus SMART yaitu:
Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis.
Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya.
Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan.
Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan.
Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.
Organizing
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”. (Ash Shaff ayat 4).
Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam perusahaan biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian jabatan (Job Description).
Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Biasanya juga semakin besar penghasilannya. Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Actuating
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(At Taubah 105).
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
Controlling
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Al Qaaf 16-18).
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.