Perilaku Harga Pasar dan Konsumen - Bab V Teori Harga Pasar
Teori harga pasar merupakan teori ekonomi yang menerangkan perilaku harga pasar barang-barang atau jasa-jasa individual. Isi teori harga pasar intinya ialah: harga suatu barang atau jasa yang pasarnya kompetitif tinggi rendahnya ditentukan oleh permintaan pasar dan penawaran pasar. Oleh karena itu dalam bab ini berturut-turut akan diuraikan mengenai permintaan pasar, penawaran pasar, harga pasar ekuilibrium, perubahan harga pasar, dan pengaruh perubahan permintaan terhadap harga pasar ditinjau dari dimensi waktu. Di samping itu beberapa hal penting yang menyangkut teori harga pasar juga disajikan pada bagian-bagian akhir bab ini.
5.1. PERMINTAAN PASAR
Permintaan pasar suatu barang merupakan kurva gabungan atau hasil penjumlahan kurva-kurva permintaan individual akan barang tersebut yang terjangkau oleh sebuah pasar. Sebagai contoh misalnya saja: rumah-rumah tangga keluarga yang terjangkau oleh sebuah pasar mengenai pola permintaannya akan barang Z dapat dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu golongan pendapatan tinggi menengah dan rendah, yang masing-masing golongan tiap anggotanya berturut-turut mempunyai kurva permintaan individual yang terbentuk oleh angka-angka kolorn (1) dan (2), kolom (1) dan (3), dan kolom (1) clan (4) Tabe15.1.1, serta berturut-turut mempunyai jumlah anggota: 1000 orang, 2000 orang dan 5000 orang.
Berdasarkan data kurva-kurva permintaan individual tersebut di atas kita dapat menurunkan kurva permintaan kolektif untuk masing-masing golongan pendapatan.
Oleh karena kurva permintaan pasar merupakan kurva permintaan kolektif yang mencakup seluruh permintaan individual yang terdapat dalam suatu daerah pasar, maka pasangan kolom (1) dan kolom (8) membentuk kurva permintaan pasar barang Z, di mana kolom (8) angka-angkanya merupakan hasil penjumlahan angka-angka kolom (5), kolam (6) clan kolom (7), dan di mana:
Kolom (5) = nilai angka kol (2) x 1000
Kolom (6) = nilai angka kol (3) x 2000
Kolom (7) = nilai angka kol (4) x 5000
Pengungkapan dengan menggunakan grafik untuk kurva-kurva permintaan tersebut dimuat pada Gambar 5.1.1. Pada Gambar ini: kurva AA merupakan kurva permintaan
konsumen kolektif golongan masyarakat berpendapatan tinggi, yang dalam Tabel 5.1.1 terbentuk dari pasangan angka-angka pada kolom (1) clan kolom (5); kurva BB merupakan kurva permintaan kolektif golongan masyarakat berpendapatan menengah yang dalam tabel terbentuk dari pasangan angka-angka kolom (1) dan kolom (6); dan kurva CC merupakan kurva permintaan kolektif golongan masyarakat berpendapatan rendah yang angka-angkanya pada tabel termuat dalam bentuk pasangan kolom (1) dan (7). Akhirnya, kurva AB'C'D' merupakan kurva permintaan pasar barang Z, yang pada Tabel 5.1.1 terbentuk dari pasangan angka-angka kolom (1) dan kolom (8).
5.2. PENAWARAN PASAR
Penawaran pasar suatu barang merupakan kurva gabungan atau kurva hasil penjumlahan kurva-kurva penawaran individual akan barang tersebut yang terjangkau oleh sebuah pasar. Mengenai cara menurunkan kurva penawaran pasar sama seperti menurunkan kurva permintaan pasar dari kurva-kurva permintaan individual.
Sebagai contoh misalnya, dalam sebuah daerah pasar terhadap 300 produsen barang Z yang masing-masing memiliki kurva penawaran produsen individual dengan persamaan garis:
Zi=-10+0,1H....................................................(5.2.1) di mana
Zi =jumlah barang Z yang sebuah rumah tangga perusahaan bersedia untuk menjualnya dinyatakan dalam kilogram per satuan waktu. H = Harga per kilogram barang Z dalam rupiah.
Dari perusahaan kurva penawaran individual yang diketahui kita dapat menemukan persamaan kurva penawaran pasar barang Z. Oleh karena jumlah produsen barang Z sebanyak 300, maka kurva penawaran pasar mempunyai persamaan garis:
Z= 300 Zj = 300 (-10 + 0,1 H)
Z = -3000 + 30H................................................(5.2.2) di mana
Z = jumlah barang Z dalam kilogram yang dihasilkan oleh semua produsen barang Z.
Dalam bentuk tabel kurva-kurva penawaran Z terlihat seperti pada Tabe15.2.1. Pada tabel ini pasangan kolom (1) dan (2) membentuk kurva penawaran individual barang Z, sedangkan pasangan kolom (1) dan (3) membentuk kurva penawaran pasar barang Z.
Kurva penawaran produsen individual akan barang Z dan kurva penawaran pasar barang Z dalam bentuk grafik diungkapkan berturut-turut sebagai garis Ss dan SSz. Gambar 5.2.1. Oleh karena dari ketiga ratus rumah tangga perusahaan yang tercakup dalam daerah pasar mempunyai garis penawaran individual yang sama, maka dengan sendirinyakurva penawaran pasar SSz tentu bermula dari titik pertemuan kurva penawaran individual Ss dengan sumbu harga. Selanjutnya dapat pula dikemukakan bahwa jarak titik-titik kedudukan pada kurva penawaran pasar SSz ke sumbu harga selalu sama dengan 300 z jarak antar titik-titik kedudukan kurva penawaran individual terhadap sumbu harga. Titik kedudukan C pada garis SSz misalnya, jaraknya dari A sama dengan 300 x jarak AB
5.3. HARGA PASAR
Setelah kita mengetahui hal ihwal mengenai kurva pernuntaan pasar dan kurva penawaran pasar, kita dapat menerangkan terbentuknya harga pasar. Untuk ini kita perhatikan Gambar
5.3. 1. di mana pada tabel disampingnya dimuat nilai-nilai variabel-variabel berikut :
(1) Kemungkinan harga satuan barang Z,
(2) Jumlah barang Z yang diminta (D) persatuan waktu,
(3) Jumlah barang Z yang ditawarkan (S) persatuan waktu,
(4) Excess demand atau kelebihan permintaan (Xp), yang merupakan kelebihan jumlah yang diminta (D) dari jumlah yang ditawarkan (S),
(5) Excess supply atau kelebihan penawaran (Xs), yang merupakan kelebihan jumlah yang ditawarkan (S) dari jumlah yang diminta (D).
Dari gambar jelas bahwa titik potong antara kurva permintaan pasar (DD) dan kurva penawaran pasar (SS) terdapat pada harga per satuan barang Z setinggi Rp 400 dan jumlah yang dijual-belikan sebanyak 9 ton. Pada harga tersebut nilai XD maupun XS masing-masing sebesar nol, yang mempunyai makna bahwa pada harga Rp400/Z tidak terdapat kelebihan permintaan ataupun kelebihan penawaran. Jumlah yang para konsumen ingin dan sanggup membelinya sama dengan jumlah yang oleh para produsen ingin dan sanggup untuk menjualnya. Dalam keadaan seperti ini dengan sendirinya tidak timbul adanya gejala perubahan harga barang Z. Oleh karena itu harga Rp 400/Z dalam contoh di atas, yaitu harga setinggi titik potong antara kurva permintaan pasar dengan kurva penawaran pasar, disebut sebagai harga ekuilibrium barang Z.
Pasar barang atau jasa dikatakan berada dalam keadaan disekuilibrium apabila harga barang atau jasa tersebut serta kuantitas yang ditawarkan dan atau yang diminta mempunyai kecenderungan untuk mengalami perubahan. Keadaan ini terj adi apabil a harga yang terj adi di pasar berada di atas atau di bawah harga ekuilibrium. Pada harga Rp600/Z misalnya, jumlah yang diminta sebanyak 3 ton, yaitu sepanjang AB, sedangkan jumlah yang ditawarkan sebanyak 15 ton, yaitu sepanjang AC. Oleh karena itu terdapat kelebihan penawaran atau excess supply sebanyak 15 ton - 3 ton = 12 ton. Yang dalam grafik XS = AC - AB = BC.
Adanya kelebihan penawaran mempunyai makna bahwa barang yang dihasilkan oleh produsen sebagian, yaitu sebesar kelebihan penawaran, tidak laku terjual. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, maka tendensinya produsen yang menghadapi kelebihan penawaran menurunkan harga jualnya. Oleh karena konsumen bersikap rasional dan barang yang dibelinya homogen maka mereka cenderung memilih untuk membeli yang lebih murah. Ini berarti harga pasar barang Z menurun. Menurunnya harga barang Z akan diikuti oleh meningkatnya jumlah barang Z yang diminta dan menurunnya jumlah barang Z yang ditawarkan. Dengan demikian, yaitu sebagai akibat meningkatnya nilai D dan menurunnya nilai S, jumlah kelebihan penawaranakan mengecil. Meskipun mengecil, selama kelebihan penawaran masih kita jumpai, harga barang Z bertendensi terus menurun.
Sebaliknya pada harga-harga di bawah titik potong kurva permintaan pasar dengan kurva penawaran pasar, terjadi kelebihan permintaan. Pada harga Rp200/Z misalnya, yang dalam grafik adalah OF, jumlah yang ditawarkan hanya sebanyak 3 ton atau FG, sedangkan yang diminta 25 ton atau FH. Ini berarti terdapat kelebihan permintaan sebesar 22 ton atau GH. Dengan adanya kelebihan permintaan berarti ada sebagian dari keinginan untuk membeli barang Z yang tidak terpenuhi. Oleh karenanya untuk dapat memperoleh barangZ dengan jumlah seperti yang diinginkan, konsumen tendensinya mau menawar dengan harga yang lebih tinggi. Akibatnya harga pasar barang Z naik. Naiknya harga barang Z bertendensi menruangi jumlah barang Z yang diminta dan meningkatkan jumlah barang Z yang ditawarkan. Dan karenanya juga memperkecil kelebihan permintaan. Pada harga Rp 300/Z misalnya kelebihan permintaan tinggal sebanyak 11 ton. Akan tetapi meningkatnya harga barang Z disitu, sebab pada harga Rp 300/Z tersebut masih kita jumpai adanya kelebihan permintaan. Meningkatnya harga akan terhenti pada ketinggian Rp 400/Z yaitu di mana tidak ada kelebihan permintaan maupun kelebihan penawaran.
Uraian di atas dapat kita ringkas sebagai berikut :
1. Harga di atas titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran mengakibatkan adanya kelebihan penawaran. Kelebihan penawaran akan mengakibatkan harga barang tersebut turun. Penurunan harga tersebut mengakibatkan mengecilnya kelebihan penawaran. Selama masih terdapat kelebihan penawaran masih akan terjadi proses penurunan harga yang diikuti oleh menurunnya kelebihan penawaran. Penurunan harga akan terhenti setelah kelebihan penawaran mencapai nol. Keadaan ini tercapai pada harga yang ditunjukkan oleh titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran pasar.
2. Pada harga-harga di bawah titik potong antara kurva permintaan pasar dengankurva penawaran pasar juga disebut hargadisekuilibrium dan mengakibatkan adanyakelebihan permintaan. Kelebihan permintaan akan mengakibatkan meningkatnya harga. meningkatnya harga mengurangi besarnya kelebihan permintaan. Proses ini akan terus berjalan selama harga yang terjadi masih berada di bawah titik potong antara kurva permintaan dan penawaran pasar. Setelah harga mencapai ketinggian titik potong tersebut barulah proses perubahan harga terhenti.
3. Titik potong antara kurva permintaan pasar dengankurva penawaran pasar disebut titik ekuilibrium. Harga setinggi yang ditunjukkan oleh titik ekuilibrium disebut harga ekuilibrium, oleh karena harga tersebut tidak mempunyai tendensi untuk berubah. Sedangkan kuantitas yang ditunjuk oleh titik ekuilibrum disebut kuantitas ekuilibrium, mengingat bahwa dengan kurva permintaan pasar dan kurva penawaran yang ada kuantitas tersebut tidak mempunyai kecenderungan untuk berubah. Kuantitas ekuilibrium ini menunjukkan baik jumlah produksi ekuilibrium maupun juga jumlah konsumsi ekuilibrium barang bersangkutan oleh masyarakat yang terjangkau oleh pasar bersangkutan.
5.4. PERUBAHAN HARGA PASAR
Data statistik harga barang-barang dan jasa jasa menunjukkan ada yang berubah dari musim ke musim, bulan ke bulan, minggu ke minggu, hari ke hari, bahkan ada juga yang berubah dari jam ke jam. Untuk barang-barang dan jasa jasa yang pasarnya kompetitif, baik dalam bentuk persaingan sempurna maupun dalam bentuk persaingan murni,9 perubahan tersebut selalu dapat dihubungkan dengan perubahan-perubahan permintaan pasar, penawaran pagar atau kombinasi dari perubahan-perubahan tersebut. Di bawah ini diuraikan berbagai keniungkinan perubahan harga untuk barang-barang dan jasa-jasa yang permintaan dan penawaranya berbentuk normal.
Yang dimaksud dengan permintaan pasar yang mempunyai bentuk normal di sini adalah seperti telah diuraikan di depan, yaitu bentuk permintaan pasar di mana berlaku hukum permintaan, yaitu jumlah barang yang diminta berubahnya berlawanan arah dengan perubahan harga barang bersangkutan. Sedangkan yang kita maksud dengan kurva penawaran pasar yang berbentuk normal ialah kurva penawaran pasar di mana berlaku hukum penawaran, yaitu bahwa kuantitas barang yang ditawarkan berubahnya searah dengan perubahan harga barang bersangkutan.
Dengan menunjuk pada Gambar 5.4.1. berbagai macam kemungkinan berubahnya per#nintaan pasar dan atau penawaran pasar beserta pengaruhnya terhadap harga pasar ekuilibrium dan kuantitas ekuilibrium barang bersangkutan dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
A. Permintaan Berubah, Penawaran Tetap
A.1. Permintaan Bertambah, Penawaran Tetap ;
1. Harga ekuilibrium naik. Yaitu dari H° ke H,.
2. Kuantitas ekuilibrium naik. Yaitu dari Za ke Z,.
A.2. Permintaan Berkurang, Penawaran Tetap :
1. Harga ekuilibrium turun. Yaitu dari Ho ke Hi.
2. Kuantitas ekuilibrium berkurang, yaitu dari Zo ke Zl.
B.1. Penawaran Bertambah, Permintaan Tetap :
1. Harga ekuilibrium menurun. Yaitu dari Ho ke H,.
2. Kuantitas ekuilibrium bertambah. Yaitudani Zo ke Zl.
B.2. Penawaran Berkurang, Permintaan Tetap :
1. Harga ekuilibrium naik. Yaitu dari Ho ke H,.
2. Kuantitas ekuilibrium berkurang. Yaitu dari Z° ke Z,.
C. Permintaan Berubah, Penawaran Berubah
C. 1. Permintaan Bertambah, Penawaran Bertambah :
1. Harga ekuilibrium tidak dapat dipastikan perubahannya. Dapat naik, dapat turun, dan dapat pula tidak berubah, tergantung kepada perbedaan intensitas perubahan pada permintaan dan penawaran dan juga tergantung kepada perbedaan elastisitas. Untuk kasus ini perubahan harga tidak dapat dipastikan oleh karena unsur bertambahnya permintaan bertendensi menaikkan harga, sebaliknya bertambahnya penawaran bertendensi menurunkan harga (Lihat kasus A.l.dan B.1.).
2. Kuantitas ekuilibrium bertambah. Yaitu dari Z ke Z,. Bertambahnya kuantitas ekuilibrium ini dapat dipastikan mengingat bahwa bertambahnya permintaan dan bertambahnya penawaran terhadap kuantitas ekuilibrium membawa akibat yang sama; yaitu masing-masing mempunyai akibat berupa meningkatnya kuantitas ekuilibrium (Lihat kasus A. 1. dan B. 1.).
C.2. Permintaan Berkurang, Penawaran Berkurang :
1. Harga ekuilibrium tidak dapat dipastikan perubahannya. Dapat naik, dapat turun dan dapat pula tidak berubah. Jadi sama dengan kasus C. 1. Perubahan harga tidak dapat dipastikan mengingat di satu fihak berkurangnya permintaan bertendensi menurunkan harga, {lihat kasus A.2.), sedangkan berkurangnya penawaran bertendensi meningkatkan harga (lihat kasus B.2.).
5.5. PENGARUH PERUBAHAN PERMINTAAN DITINJAU MENURUT DIMENSI WAKTU
Kita telah mengetahui bahwa bertambahnya permintaan mempunyai tendensi mengakibatkan meningkatnya harga pasar. Meningatkanya harga pasar, yang dari sudut pandangan produsen merupakan kenaikan harga jual mereka, bertendensi menimbulkan keinginan para produsen untuk menjual lebih banyak daripada sebelumnya. Akan tetap keinginan untuk meningkatkan volume penjualan mereka tersebut tidaklah mereka laksanakan seketika. Pertama-tama mereka akan mempertimbangkan apakah harga jual yang lebih tinggi daripada sebelumnya tersebut akan berlangsung lama ataukah tidak. Untuk memperoleh keyakinan tersebut pada umumnya memerlukan waktu. Kedua ialah bahwa untuk dapat menjual jumlah lebih banyak dibandingkan sebelumnya produsen harus memprodusir jumlah yang lebih banyak. Untuk menghasilkan hasil produksiyang lebih banyak, mereka perlu membeli bahan yang lebih banyak, mungkin juga perlu menambah karyawan mungkin juga perlu menambah mesin, dan seterusnya. Untuk menambah tersedianya persediaan hasil produksi, menambah tersedianya bahan-bahan baku tersebut diperlukan waktu. Apalagi menambah jumlah karyawan. Lebih-lebih lagi kalau mereka ingin menambah mesin, waktu yang diperlukan akan lebih lama lagi. Kenyataan semacam ini mendorong para pemikir ekonomi untuk membedakan tiga macam
periode pasar atau market period, yaitu :(1) periode pasar seketika atau immediate market periode, (2) periode pasar jangka pendek atau short-run market period dan (3) periode pasar jangka panjang atau long run market period. Masing-masing dari ketiga macam
periode pasar ini mempunyai harga dan kuantitas ekuilibrium. Untuk menerangkan mengenai perbedaan harga dan kuantitas ekuilibrium dari berbagai pasar tersebut kita pergunakan Gambar 5.5.1.
Periode Pasar Seketika
Periode pasar seketika adalah periode yang demikian pendeknya hingga tidak memungkinkan bagi produsen untuk mengubah jumlah hasil produksinya. Dengan demikian maka dalam periode pasar seketika kuantitas yang ditawarkan adalah tetap atau fixed, sehingga kurva penawarannya sejajar dengan sumbu harga. Pada Gambar 5.5.1. kurva penawaran pasar seketika digambarkan oleh kurva SSSS. Dengan kurva penawaran pasar seketika SSSS ini bertambahnya permintaan dari DODO ke D1D1 menghasilkan harga ekuilibrium pasar seketika OH's clan kcrantitas ekuilibrium pasar seketika OZ'S.
Periode Pasar Jangka Pendek
Kalau dalam periode pasar seketika yang biasa jugahanya disingkat periode pasar atau market periode para produsen belum sempat menambah atau mengurangi jumlah hasil produksinya sehingga supplynya fixed, maka dalam periode jangka pendek produsen sudah dapat memperbesar atau memperkecil hasil produksinya clan juga belum memungkinkan timbulnya produsen-produsen baru dalam hal ada kenaikan permintaan, atau tutupnya produsen-produsen tertentu dalam hal ada penurunan permintaan pasar. Dengan demikian bentuk kurva penawaran sudah mengikuti hukum penawaran, yaitu ke kanan naik. Pada gambar 5.5.1. kurva penawaran pasar jangka pendek digambar sebagai
garis SPeSPe. Dengan kurva penawaran pasar jangka pendek SPeSPe, ini harga ekuilibrium jangka pendek tercapai pada ketinggian H'pe dan kuantitas ekuilibrium jangka pendek tercapai pada jumlah OZ'Pe per satuan waktunya.
Periode Jangka-Panjang
Dalam periode jangka panjang produsen-produsen tidak hanya cukup waktu untuk menyesuaikan jumlah hasil produksinya dengan cara menambah atau mengurangi penggunaan faktor-faktor produksi variabel, akan tetapi juga cukup waktu untuk menambah atau mengurangi kapasitas produksinya sesuai dengan kenaikan atau penurunan permintaan pasar yang terjadi. Di samping itu periode jangka panjang juga harus cukup panjang untuk memungkinkan perusahaan-perusahaan baru rnemasuki industry atau perusahaan-perusahaan yang kurang efisien meninggalkan industri. Dengan demikian mudahlah kiranya untuk difahami bahwa pembedaan diantara ketiga periode pasar tersebut diungkapkan sebagai berikut. Periode pasar seketika adalah jangka waktu yang demikian pendek sehingga semua faktor produksi bagi semua produsen merupakan faktor produksi tetap. Periode pasar.jangka pendek merupakan jangka waktu di mana sebagian faktor produksi merupakan faktor produksi variabel sedang selebihnya merupakan faktor produksi tetap. Periode pasar jangka-panjang merupakan kurun waktu yang cukup panjang yang memungkinkan semua faktor produksi inerupakan faktor produksi variabel .
Mengingat akan hal-hal tersebut maka mudahlah difahami bahwa kurva penawaran pasar jangka panjang lebih datar daripada kurva penawaran jangka-pendek. Bahkan mungkin terjadi bahwa kurva penawaran pasarjangka panjang sejajar dengan sumbu kuantitas atau bahkan mempunyai lereng yang negatif dalam arti ke kanan menurun. Dalam contoh Gambar 5.5.1. kurva penawaran pasar jangka panjang untuk barang Z tergambar sebagai garis SpaSpa. Dengan kurva penawaran jangka panjang ini harga dan kuantitas ekuilibrium jangka panjang tercapai pada titik G, yang menghasilkan harga ekuilibrium jangka panjang OH' pa dan kuantitas ekuilibrium jangka panjang OZ' pa.
Dari Gambar 5.5.1. kalau kita bandingkan antara ketiga periode pasar tersebut, maka
sebagai akibat daripada bertambahnya permintaan pasar dari DODO ke DID, seketika harga
barang X naik dari Ho ke H's. Kemudian dengan bertambahnya penawaran sebagai akibat daripada bertambah besarnya hasil produksi para produsen dalam periode jangka pendek,harga akan menurun ke H'pe dan kuantitas ekuilibrium yang semula sebanyak OZ'S bertambah menjadi OZ' p9 . Menurunnya harga clan bertambahnya kuantitas ekuilibrium akan diteruskan oleh kenaikan hasil produksi sebagai akibat daripada tersedianya kapasitas produksi yang lebih besar yang dimiliki baik oleh produsen-produsen baru maupun produsen-produsen lama, sampai tercapainya harga OH'pa dan kuantitas OZ'pa.
Pembedaan antara ketiga macam periode pasar tersebut berlaku juga untuk kasus penurunan permintaan pasar, yang secara singkat dapat diikhtisarkan sebagai berikut. Dengan kurva-kurva penawaran pasar seketika SSSS, kurva penawaran pasar jangka pendek SpeSpe, dan kurva penawaran pasar jangka panjang SpaSpa, berkurangnya permintaan pasar dari DODO ke DZDZ akan diikuti mula-mula oleh penurunan harga barang Z dari OHO ke OH2S dengan kuantitas ekuilibrium pasar seketika tetap sebesar OZ'S. Dengan berlalunya periode pasar jangka pendek harga ekulibrium akan diteruskan naik sampai terhenti pada harga OH2pa dan kuantitas ekuilibrium akan dilanjutkan untuk menurun sampai tercapai kuantitas ekuilibrium jangka panj ang OZ2 pa' Selama permintaan pasar tidak lagi mengalami perubahan, maka harga ekuilibrium akan tetap pada ketinggian OH2pa kuantitas ekuilibrium OZ2pa .
5.6. KONSEPSI MAKSIMUM DAN KONSEPSI MINIMUM KURVA PERMINTAAN DAN KURVA PENAWARAN.
Kita sudah berkali-kali menyebut clan bahkan mempergunakan istilah-istilah kurva permintaan dan kurva penawaran. Dengan demikian dapatlah diartikan kita telah dapat menyelami arti kedua istilah tersebut dengan baik. Namun demikian kiranya ada manfaatnya bagi kita untuk mencoba memahami dengan lebih teliti mengenai kedua pengertian tersebut, agar supaya kita dapat menghindarkan diri sejauh mungkin dari penarikan kesimpulan-kesimpulan yang keliru atau menyesatkan.
Sebenarnya baik pengertian kurva permintaan mattpun kurva penawaran menyangkut suatu medan. Kurva permintaan dan kurva penawaran sebetulnya hanya merupakan batas. yang memisahkanantara medan dengan kemungkinan-kemungkinan dapat terjadi transaksi dengan medan yang tidak memiliki kemungkinan dapat terjadinya transaksi. Dalam hubungan ini dapatlah dikatakan bahwa :
(a) kurva permintaan merupakan konsepsi maksimum baik dari segi kuantitas maupun dari segi harga, dan
(b) kurva penawaran merupakan konsepsi maksimum dari segi kuantitas akan tetapi merupakan konsepsi minimum dari segi harga.
Kita perhatikan Gambar 5.6.1. Bidang yang membentang dari garis permintaan DD2 ke kiri clan ke bawah sampai mencapai sumbu harga clan sumbu kuantitas, yaitu yang dalam gambar ditandai dengan garis-garis tipis dengan arah dari kiri ke bawah ke kanan atas dan membentuk segi tiga DDZO merupakan daerah di mana dari segi konsumen atau pembeli, transaksi pembelian bisa terjadi. Daerah ini kita beri sebutan medan kemungkinan transaksi pembelian. Kurva permintaan dikatakan merupakan konsepsi maksimum dari segi kuantitas dalam arti bahwa pada harga OH, misalnya, konsumen paling banyak mau membeli barang Z sebanyak yang ditunjukkan oleh titik A pada kurva permintaan DDZ; yaitu maksimum sebanyak OZ1 Konsumen tidak akan membeli lebih daripada OZ1 meskipun bisakurang dari OZ1 Sebaliknya yang dimaksud dengan konsepsi maksimum dari segi harga ialah bahwa untuk mau membeli sebanyak OZ1 konsumen memasyaratkan harga paling tinggi setinggi OH1 lebih rendah mungkin, tetapi lebih tinggi tidak mungkin.
Selanjutnya mengenai kurva penawaran, di atas telah dikatakan bahwa kurva penawaran merupakan konsepsi maksimum dari segi kuantitas. Maksudnya ialah kuantitas-kuantitas yang ditunjukkan oleh titik-titik kedudukan ialah kuantitas-kuantitas yang ditunjukkan oleh titik-titik kedudukan yang ada pada kurva penawaran SSZ semuanya menunjukkan kuantitaskuantitas maksimum; jadi persis seperti yang berlaku untuk kurva permintaan. Dari segi harga, di lain fihak, kurva penawaran merupakan konsepsi minimum dalam arti bahwa hargaharga yang ditunjukkan oleh titik kedudukan pada kurva penawaran menunjukkan hargaharga terendah.
Jadi misalnya dalam gambar dengan kurva penawaran SSZ untuk mendorong produsen mau menghasilkan dan menjual barang Z sebanyak OS2 harga jual harus bisa ditetapkan minimum setinggi OH2.
Dari uraian di atas dapatlah dikatakan bahwa bidang yang dimulai dari kurva penawaran SSZ ke kiri dan ke atas yang pada gambar ditandai dengan garis-garis tipis dengan arah dari kiri atas ke kanan bawah, dapat kita sebut sebagai medan kemungkinan transaksi penjualan.
Selanjutnya dari gambar dapatkita saksikan bahwa medan kemungkinan transkasi penjualan bertumpang tindih dengan medan kemungkinan transaksi pembelian. Bagian yang bertumpangtindih ini dalam contoh Gambar 5.6.1. merupakan segi tiga DES dan
yang kita sebut sebagai medan kemungkinan transaksi pasar. Hanya dalam medan kemungkinan transkasi pasar inilah transkasijual beli dapat terjadi.
Dengan menyadari bahwa kurva penawaran merupakan konsepsi maksimum baik dari segi harga maupun dari segi kuantitas dan kurva penawaran merupakan konsepsi maksimum dari segi kuantitas akan tetapi minimum dari segi harga, kita dapat terhindar dari kesalahan untuk mengasumsikan dapat terjadinya transaksi-transkasi pada titik-titik kedudukan F, G dan N pada Gambar 5.6.1. Dari empat titik kedudukan F, G, M dan n, hanya titik M saja transkasi dapat terjadi, sekalipun transaksi tersebut berada dalam keadaan disekuilibrium. Transaksi jual beli antara produsen dengan konsumen tidak akan terjadi pada titik-titik kedudukan F, G, maupun N mengingat bahwa : (a) pada titik F meskipun produsen mau mengadakan transaksi akan tetapi konsumen tidak menghendakinya, karena titik F berada di luar medan kemungkinan transkasi pembelian; (b) pada titik N, sebaliknya konsumen menghendakinya, produsen tidak bersedia mengadakan transaksi penjualan; dan (c) pada titik G baik konsumen maupun produsen tidak menghendaki mengadakan jual beli sebanyak dan dengan ketinggian harga seperti ditunjukkan oleh titk G.
5.7. PASAR KOMPETITIF
Teori harga pasar, yang merupakan pokok pembicaraan bab ini dan yang isinya menyebutkan bahwa harga suatu barang ditentukan oleh permintaan pasar dan penawaran pasar akan barang bersangkutan, hanya berlaku dalam bentuk pasar tertentu, yaitu bentuk pasar persaingan yang dapat pula disebut pasar kornpetitif.
Biasanya dibedakan dua macam bentuk pasar persaingan di mana teori harga pasar seperti disebutkan di atas berlaku. Yaitu pasar persaingan murni atau pure competition dan persaingan sempurna atau perfect competition. Apabila dari enam syarat tersebut di bawah ini semua dipenuhi maka pasar dikatakan mempunyai bentuk pasar persaingan sempurna, sedangkan apabila hanya lima syarat yang pertama yang terpenuhi maka pasar dikatakan mempunyai bentuk pasar persaingarr inurni. Keenam syarat yang dimaksudkan ialah :
1. Banyak Pembeli
Yang dimaksud di sini ialah bahwa jumlah pembeli barang tersebut sedemikian banyak sehingga tidak seroang pembelipun secara individual dapat mempengaruhi harga di pasar. Dengan perkataan lain, besarnya transaksi pembelian oleh masing-masing konsumen individual adalah sangat kecil dibandingkan dengan volume transaksi keseiuruhan yang terjadi dipasar, sehinggaperubahan jumlah pembelian yang dilakukan oleh seorang pembeli individual tidak akan mengakibatkan berubahnya harga pasar.
2. Banyak Penjual
Yang dimaksud di sini juga bahwa jumlah penjual atau produsen daripada barang tersebut adalah sedemikian banyaknya sehingga tidak ada seorang produsenpun sdcara individual dapat mempengaruhi harga pasar.
3. Produknya Homogen
Homogen tidaknya suatu produk terutama ditentukan oleh pembeli. Barang yang sama dibungkus dan diberi merek dagang yang berbeda misalnya, bisa dianggap berbeda oleh pembeli; yang oleh karenanya kita kategorikan sebagai barang yang heterogen. Untuk produk yang homogen pembeli tidak dapat, atau mungkin juga tidak perlu, membedakan produk mana yang dihasilkan oleh produsen A dan produk mana yang dihasilkan oleh produsen B.
4. Bebas Keluar - Masuk "Industri".
Yang dimaksud dengan industry dan yang kita istilahkan dengan bidang usaha, dapat didefinisikan sebagai keseluruhan daripada rumah-rumah f,igga perusahaan yang menghasilkan produk yang sama.'' Yang dimaksudkan bebas memasuki atau ke luar dari industry ialah tidak adanya rintanganrintangan, baik rintangan buatan manusia ataupun rintangan alamiah yang menghalang-halangi seseorang atau suatu badan usaha untuk ikut berusaha dalam bidang usaha tersebut maupun untuk meninggalkan bidang usaha tersebut. Lazimnya suatu bidang usaha atau industry,dimasuki oleh rumah-rumah tangga perusahaan baru, pada masa-masa bidang usaha tersebut mempunyai prospek yang baik. Sebaliknya bidang usaha atau industry tersebut akan ditinggalkan oleh sementara rumah-rumah tangga perusahaan yang ada,pada masa-masa bidang usaha tersebut mempunyai prospek tidak menguntungkan.
5. Sumber-sumber Daya Mempunyai Mobilitas Yang Tinggi.
Sumber-sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan barang, yang pada umumnya dibedakan antara sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan sumberdaya modal, semuanya harus mempunyai mobilitas yang tinggi dalam arti mudah bergerak untuk meninggalkan atau memasuki bidang usaha tersebut.
6. Pengetahuan sempurna daripada pelaku-pelaku ekonomi.
Yang dimaksud dengan pelaku-pelaku ekonomi di sini khususnya ialah rumah-rumah tangga keluarga sebagai pembeli danrumah-rumah tangga perusahaan sebagai penghasil dan penjual barangbarang dan j asa-jasa konsumsi. Untuk memenuhi persyaratan bentuk pasar persaingan rumah-rumah tangga keluarga harus mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar dalam arti bahwa mereka harus tahu antara lain harga-harga barang yang sama yang dibayar oleh sesama pembeli atau yang diterima oleh setiap penjual. Syarat yang sama perlu pula dipenuhi oleh para produsen.
Kalau kita teliti ke enam syarat tersebut di atas, syarat nomor 5 sebenarnya sudah tercakup dalam syarat nomor 4. Yaitu dengan cara lain dapat diungkapkan bahwa untuk terpenuhinya syarat nomor 4 perlu dipenuhi syarat nomor 5. Apabila sumberdaya tidak cukup mobil, tidak mungkin terdapat free entry. Selanjutnya, kalau kita perhatikan syarat nomor 4, sebenarnya sedikit-banyak juga merupakan syarat untuk bisa terealisirnya syarat nomor 2. Yang kita maksud ialah bahwa syarat berupa cukup banyaknya penjual tidak dapat secara terus-menerus dipenuhi kalau tidak ada kebebasan ke luar-masuk industry. Dengan demikian kiranya mudah difahami bahwa dalam liteatur dijumpai juga sementara penulis yang tidak mengikut sertakan syarat nomor 4 dan nomor 5 sebagai syaratuntuk dapat disebutkan pasar persaingan sempurna, dan hanya menyebutkan empat syarat, yaitu :(1) banyak penjual, (2) banyak pembeli, (3) produknya homogen, dan (4) pengetahuan yang sempurna dimiliki oleh para pembeli dan penjual. Sedangkan untuk pasar persaingan murni, tiga syarat yang pertama perlu dipenuhi, sedangkan syarat ke empat tidak berlaku.
5.8. CATATAN MATEMATIKA
Untuk bab ini catatan matematika yang perlu disajikan ialah cara menemukan harga pasar ekuilibrium. Dengan diketahuinya persamaan garis kurva permintaan psar dan kurva penawaran pasar harga pasar ekuilibrium dapat kita temukan dengan menyelesaikan kedua persamaan tersebut secara simultan. Dengan cara yang sama atau dengan jalan memasukkan nilai harga ekuilibrium yang sudah kita temukan ke dalam salah satu persamaan, kita akan menemukan nilai kuantitas ekuilibrium. Kita perhatikan contoh di bawah ini.
Sebuah pasar barang Z memiliki kurva permintaan pasar dan kurva penawaran pasar dengan persamaan-persamaan fungsi :
(a) kurva permintaan pasar : Z= 2100 - 3H
(b) kurva penawaran pasar : Z=- 300 + 3H
Berdasarkan keterangan-keterangan tersebut kita dapat menemukan harga satuan barang Z ekuilibrium :
Z =2100-3H
Z =-300+3H
____________
0 =2400-6H
6H = 2400
H = 400
Dengan memasukkan nilai Z = Rp 400 ke dalam persamaan ke satu, kita menemukan :
Z = 2100 - 3(400)
= 2100 - 1200 = 900
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa kuantitas ekuilibrium, yaitu yang menunjukkan jumlah ekuilibrium Z yang dihasilkan dan yang dikonsumsi per satuan waktu, adalah sebesar 900 satuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar