Kamis, 22 November 2012

HARGAI PEMIMPIN NEGERI



Data pertumbuhan penduduk indonesia yang dikeluarkan oleh bank dunia, yakni 1.49% per tahun, maka jumlah penduduk indonesia tahun 2012 ini akan menjadi 244.775.796 jiwa. 

Dengan karakteristik :

............perbedaan 5 agama dan 1 keyakinan,

.............tersebar di 13.466 pulau,

...........758 bahasa ibu,

............lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa,

..............jumlah penduduk miskin pada Maret 2012 mencapai 29,13 juta orang 
(11,96 persen),

................per Agustus 2012 Jumlah pengangguran di Indonesia tersisa 7,24 juta 
orang,

............utang pemerintah yang jumlahnya Rp 1.992 triliun (yg akan lunas kira2 
dlm wkt 30 thnan dgn catatan). sebagian peninggalan hutang atas 
Kepemimpinan Rezim yg 32 thn di negri ini.

.............Penduduk RI yang juga tersebar di negara-negara lain.

"Setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang di pimpinnya, Seorang penguasa adalah pemimpin bagi rakyatnya dan bertanggung jawab atas mereka, seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atasnya. Seorang hamba sahaya adalah penjaga harga tuannya dan dia bertanggung jawab atasnya. (HR Bukhari)

Dengan permasalahan yang setiap sisi POLEKSUSBUDHANKAM yang saling terkait dan semuanya harus diselesaikan dgn azas adil, merata, beradab secara cepat, tepat, cermat , akurat, hemat dan terhormat untuk menjaga Persatuan Kesatuan RI dan semua juga dipertanggungjawabkan kepada Tuhan YME.

Sementara masyarakat sedang merasakan krisis (keteladanan, moral,ekonomi, sosial dan kepemimpinan) dari tingkat orang pinter sampai orang yang tidak sekolah dan krisis di tingkat individu, keluarga hingga kelompok, di bumbui provokasi yang "kuminter" oleh media (internet, tv, radio, koran) yang membuat permasalahan-permasalahan kecil menjadi besar, lebar, mendalam dan laten.

Siapapun yang menjadi PRESIDEN RI yang notabene masih manusia biasa, yang punya waktu hanya 24 jam sehari, yang di gaji cuma 70 jt/bln, yang menjabat hanya 5 tahun saja. 

Dengan kondisi diatas , kira-kira kalau Seandainya Anda PRESIDEN, 
apa ya bisa cuma bisa diselesaikan dengan menghabiskan waktu untuk mendengarkan sumber2 yang gak bisa percaya, 
mendengarkan kritik tanpa ada solusi yang tepat sasaran untuk bisa diimplementasikan?,
mendengarkan orang yang hanya pandai menyalahkan TANPA berbuat sesuatu membantu memberi solusi NYATA meski kecil. 

Astaghfirullah...., ternyata saya saja.. hanya mencoba membayangkan melalui tulisan ini bahwa menjadi PEMIMPIN atau PRESIDEN itu tidak MUDAH. Meskipun sebenarnya jauh di lubuk hati mengatakan MUDAH dan BISA, tetapi CARA PANDANG SELURUH ANAK NEGRI INI HARUS SAMA PERSEPSINYA DALAM MEMANDANG MASALAH DAN BERTEKAT UNTUK BEKERJA NYATA PADA TANGGUNG JAWABNYA SENDIRIR2 (DARI TINGKAT INDIVIDU SAMPAI KELOMPOK), SEHINGGA AKAN MUDAH UNTUK BEKERJASAMA MENYELESAIKANNYA.

Tapi yang ada sebagai PRESIDEN...
Melangkah untuk mengatur strategi langsung "serang" dituding SALAHI HAM lah, punya KEPENTINGAN POLITIK lah, dll.

Melangkah bertahap, dikatakan LAMBAT, terlalu BIROKRASI, PROTOKOLER, diatur KRONI dll

Melangkah mundur selangkah KATANYA MUDAH MENYERAH, Gak Tegas, gak punya agama dll.

Wis gak nate bener....Yang di kedepankan PRASANGKA BURUK 

woooooowwwwww cek repote, ribett,....
wis ngene aee.....yokkk opo lek awakmu aee dadi pimpinan e.

lek aku jujur , luwih becik dadi pimpinan kanggo awakku dewe ae enak..

sing penting anak bojo putu wis iso urip dadi "wong pener,pinter, lan banter" gawe sangu nang ndunyo lan akherate. 

Meski sak ithik sing penting berkah, amanah, lan istiqomah , lan matine khusnul qotimah.Cukup, Alhamdulillah..

Sing arep dadi PRESIDEN....monggo.
Tak sawange.!!

“Berikan aku Seribu Orang Tua maka akan aku cabut gunung semeru serta akar akarnya
Berikan aku sepuluh orang pemuda yang mencintai negeri ini niscaya akan ku ubah dunia ”

"Bung karno*"

Ayo bangkit pemuda !! apakah bisa menjadi terbaik jika tidak pernah salah? Apakah bisa menjadi pemenang jika tidak bertindak? Ini dadaku mana dada mu?!!!

Sugeng Enjing sedoyo.

IKUTI SAJA...SUKSES ITU MUDAH.

Arti Sukses Menurut Islam

Semua orang ingin sukses, tapi tidak semua orang berhasil sukses. Kenapa? Masalahnya cuma satu: gagal menemukan arti sukses sebenarnya.

Ada orang yang merumuskan arti sukses dengan pengertian yang sederhana. Akhirnya, ia pun merasa sudah mencapai sukses meski tanpa berbuat apa-apa. Mengalir seperti air apa adanya, begitu katanya.

Ada juga orang yang merumuskan arti sukses dengan pengertian yang rumit. Akhirnya, ia pun merasa sulit mencapai sukses, ya sudah mau bilang apa? pasrah aja, barangkali sudah takdir, begitu katanya.

Jadi, apa arti sukses sebenarnya?

Sukses adalah sebuah pencapaian. Apa yang hendak dicapai?
Sukses adalah bergerak maju mencapai tujuan. Kemana hendak dituju?
Sukses adalah mendapatkan sesuatu yang dikehendaki. Apakah itu?
Sukses adalah sebuah proses perjalanan. Tanpa mendapatkan sesuatu?
Sukses adalah memperoleh penghargaan. Dari siapa?

Jadi, apa arti sukses sebenarnya?

Mari kita bertanya kepada Yang Maha mengetahui dan Maha Bijaksana.

Dia berfirman:
لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab 
yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka 
apakah kamu tiada memahaminya? (QS. 21:10)

 Kemuliaan = Kesuksesan, setuju kan?

Kalau begitu, mari kita membaca Alquran untuk memahami:

  1. Apakah arti sukses?
  2. Bagaimanakah mencapai sukses?
  3. Siapakah orang sukses itu?
Apakah arti sukses?

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ 
الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya 
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa 
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka 
sungguh ia telah sukses. Kehidupan dunia itu tidak lain 
hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. 3:185)

Jadi, sukses adalah masuk surga. Terserah apa profesi kita hari ini, yang penting kita bisa masuk surga. Setuju?
Bagaimanakah cara mencapai sukses? Bagaimanakah cara masuk surga?

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ 
وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ 
قَرِيبٌ
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal 
belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-
orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka 
dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-
macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang 
beriman bersamanya: Bilakah datangnya pertolongan Allah. 
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. 
(QS. 2:214)

Sukses bukan khayalan. Sukses hanya dicapai dengan perjuangan dan pengorbanan. Berat ya? jangan khawatir, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. Allah akan menolong kita sebagaimana Allah menolong hamba-hamba-Nya yang beriman sebelum kita.

إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ
Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang 
yang beriman pada kehidupan dunia dan pada hari berdirinya 
saksi-saksi (hari kiamat), (QS. 40:51) 

Duh! pantaskah kita mendapatkan pertolongan Allah?
Bukan soal pantas tidak pantas, yang jadi soal, apakah kita sedang berjuang mencapai sukses hingga Allah berkenan memberikan pertolongan-Nya? Siapa yang berjuang, dialah yang ditolong.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) 
Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan 
kedudukanmu. (QS. 47:7)

Nah, jika Allah sudah memberikan pertolongan, apakah masih terasa berat perjuangan menuju sukses sejati?

إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ 
فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat 
mengalahkan kamu; dan jika Allah membiarkan kamu (tidak 
memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat 
menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu 
hendaknya kepada Allah saja orang-orang mumin bertawakkal. 
(QS. 3:160)

Bertawakkal kepada Allah = menyerahkan segala urusan kepada Allah = menyelesaikan segala urusan dengan cara-cara Allah = caranya pakai cara Allah, ya hasilnya terserah Allah. Habis perkara.

Kalau mau pakai cara-cara sendiri, ya sudah selesaikan sendiri. Rugi ga ditanggung ya.. :-)
Jadi, bagaimana soal urusan mencapai sukses sejati, yaitu mencapai surga?
Jawabnya cuma satu: pakai cara Allah, jangan pakai cara sendiri!

Bagaimanakah cara Allah yang harus kita terapkan untuk mencapai sukses sejati?
Nah, untuk dapat menjawabnya, kita harus selesaikan pertanyaan ketiga: Siapakah orang sukses itu?

Tapi bahasannya sudah terlalu panjang ya.. bagaimana kalau di lanjut di bahasan berikut? setuju kan? 
Bagi yang setuju silakan aminkan doa ini:
"Ya Allah sukseskanlah untukku agamaku, karena ia adalah benteng keselamatan urusanku. Sukseskanlah untukku duniaku, karena ia adalah tempat kerjaku. Sukseskanlah untukku akheratku, karena ia adalah tempat kembaiku. Jadikanlah waktu hidupku penambah setiap kebaikan, kematiaanku pemutus setiap keburukanku" (HR. Bukhari)

Kali ini kita akan coba memahami figur orang sukses menurut ajaran Islam. Tujuannya adalah untuk ikut menapaki jejak langkahnya menuju sukses.

Masih ingat kan, arti sukses menurut Islam?

SUKSES = KEMULIAAN = MASUK SURGA

Kita berharap, semua sahabat dumay di sini bisa copy darat nanti di surga Allah, setuju? yang setuju boleh bilang aamiin.. :-) Kalau begitu, yuk kita baca Alquran untuk mengetahui sebab-sebab yang memasukkan kita ke dalam surga (QS.21:10). Ingat ya, membaca untuk mengetahui. Kalau sudah membaca tapi belum mengetahui juga, apa namanya ya?

Allah berfirman:

لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab 
yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. 
Maka apakah kamu tiada memahaminya? (QS. 21:10)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ 

عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari 
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu 
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu 
di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. 
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal 
(QS. 49:13)

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya 
dan takut kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya, 
maka mereka adalah orang-orang yang sukses. (QS. 24:52)

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ   

الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati
Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. 
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga 
maka sungguh ia telah sukses. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. 3:185)

Dari rangkaian ayat di atas kita memahami bahwa,
ORANG SUKSES = ORANG MULIA = ORANG BERTAQWA = AHLI SURGA

Tapi... surga itu kan nanti di akhirat. Suksesnya nanti dong di akhirat? Apa di dunia kita harus sengsara dulu?
Bisa ga suksesnya mulai dari dunia sampai akhirat?

Bisa ga yaaa.......
Ya bisa doong...
Makanya Allah mengajarkan sebuah doa yang harus kita wujudkan dalam perbuatan

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat 
dan peliharalah kami dari siksa neraka (QS. 2:201) 

Nah, orang bertaqwa itulah orang yang sukses dunia akhirat.
Buktinya mana?
Ya buktikan aja sendiri! Alquran cuma kasih kabar berita. Kita yang membuktikan. Sami'na wa Atha'na. Dengarkan dan ikuti, lalu perhatikan apa yang terjadi.. (ssttttt... ini bukan meniru gaya Om Mario Teguh loh! Om Mario lah yang meniru gaya Alquran.. sok tanya kalau ga percaya.. hehehe..)

ORANG BERTAQWA ADALAH ORANG YANG SUKSES DI DUNIA

Sukses di dunia = Hidup berkecukupan, lahir-batin sehat wal afiat Alhamdulillah = Hidup penuh berkah

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا 
فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, 
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari 
langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, 
maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. 7:96)

Dan juga,
Sukses di dunia = Hidup bahagia = Tidak mencemaskan sesuatu yang akan datang dan tidak juga bersedih atau menyesali sesuatu yang sudah berlalu = anti galau deh!

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada 
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih 
hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa.  (QS. 10:62-63)

Dan juga,
Sukses di dunia = selalu saja mendapatkan jalan keluar ketika mendapatkan permasalahan, juga mendapatkan rezeki yang tak terduga

 وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا 
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ 
Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah 
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.  (QS. 65:2-3)

Dan juga,
Sukses di dunia = Lika-liku kehidupan dapat dilalui dengan mudah

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ
وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, 
Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), 
Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (QS. 92:5-7)

SELAIN SUKSES DI DUNIA, ORANG BERTAQWA JUGA SUKSES DI AKHIRAT

Sukses di Akhirat = Masuk surga

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu 
dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi 
yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (QS. 3:133)

Ok deh,
MENJADI ORANG SUKSES = MENJADI ORANG BERTAQWA
Lalu bagaimana langkah-langkah menjadi orang bertaqwa?
Karena,
LANGKAH MENUJU TAQWA = LANGKAH MENUJU SUKSES
Betul?

Nah, ini dia:
8 KUNCI SUKSES MENUJU TAQWA alias 8 KUNCI SUKSES MENUJU SUKSES SEJATI

  1. PASSION
  2. WORK
  3. GOOD
  4. FOCUS
  5. PUSH
  6. SERVE
  7. IDEAS
  8. PERSITS
Wuihh! sepertinya mau keluar lagi ne Om Mario Teguh punya gaya ????
hehehe... kan sudah dibilang, motivasi beliau bersumber dari Alquran, jadi ya kita langsung mencari penjelasan kunci-kunci sukses tersebut dalam Alquran. Tapi ingat ya: Sami'na wa Atha'na. Dengarkan dan ikuti lalu perhatikan apa yang terjadi!

Salam Nusantara Damai.

UMR NAIK = KESUKSESAN ???

       Masalah gaji merupakan masalah yang tak kunjung usai. Permasalahan ini selalu mencuat tiap tahun, terutama pada bulan Mei, tepatnya tanggal 1 Mei yang diperingati sebagai hari buruh. 

Tidak ada yang membantah bahwa uang adalah unsur pokok dalam memotivasi kerja seseorang. Hal demikian terlihat pada besaran kompensai atau remunirasi yang diperoleh karyawan. Semakin tinggi nilai kompensasi cenderung semakin tinggi motivasi kerja karyawan dan harapannya kinerja pun bakal meningkat. Sementara tujuan strategi kompensasi adalah member penghargaan yang benar pada karyawan dengan perilaku yang sesuai dengan standar organisasi.
       Tampak bahwa uang adalah sumber motivasi yang sangat signifikan bagi karyawan. Namun bisa dikatakan pula bahwa peningkatan gajih misalnya hanya dapat memotivasi hingga pada peningkatan gaji selanjutnya. Dengan kata lain tidak mungkin semua karyawan serentak memeroleh kenaikan gaji kalau ada yang tidak berprestasi. Kecuali yang memang memeroleh promosi karena kinerjanya yang melebihi standar kinerja organisasi.
        Namun patut diperhatikan posisi uang tidak selalu sebagai unsur satu-satunya yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja dengan lebih baik. Kalau dikaitkan dengan teori motivasi Herzberg misalnya, uang hanyalah untuk memeilihara motivasi yang sudah ada agar tidak mengalami penurunan. Dengan kata lain bukan sebagai faktor motivator bagi karyawan. Karena itu selain uang maka perusahaan harus mencari bentuk lain dalam memotivasi kerja karyawan misalnya membangun suasana kerja yang nyaman, kepemimpinan yang memotivasi, fasilitas kerja yang lengkap dst. Itulah yang disebut dengan jenis kompensasi yang sifatnya non-finansial.
       Kembali pada kompensasi hubungannya dengan motivasi kerja karyawan maka perusahaan harus menempatkannya tidak dalam system strategi bisnis saja namun juga dalam kandungan visi dan misi perusahaan. Dalam prakteknya perusahaan harus memiliki strategi manajemen kompensasi yang berbasis pada kepentingan perusahaan dan karyawan. Besaran kompensasinya harus berdasarkan pertimbangan kondisi kesehatan perusahaan dan juga kondisi remunirasi di pasar kerja. Dengan demikian diharapkan strategi kompensasi dilaksanakan dapat meningkatkan komitmen dan keterikatan kerja karyawan di perusahaan. 

Setelah UMR ditetapkan bukan berarti masalah standar upah telah selesai. Akan tetapi, di sana masih banyak menyisakan masalah, bahkan lebih besar lagi.

 Peringatan Allah ini hendaknya diperhatikan supaya kita tidak terlalu mementingkan dunia ketimbang ahirat. Hal ini saya tulis berkenaan dengan keperihatinan saya terhadap pandangan hidup rata-rata masyarakat yang hanya tertuju pada materi, kesenangan sesaat di dunia ini. Hingga apa-apa hanya diukur dengan materi. Ukuran yang dipakai di masyarakat bukan ukuran dari Al-Qur’an dan As-Sunnah tetapi ukuran materi. Semuanya diukur dengan banyak atau sedikitnya harta. Hingga yang disebut sukses oleh masyarakat jauh berbeda dengan sukses menurut Al-Qur’an. Ukuran kesuksesan tampaknya justru rata-rata masyarakat ini mengikuti Qarun atau bahkan Fir’aun. Sukses menurut rata-rata masyarakat, tidak jauh dari seputar: banyak harta, punya jabatan, anak-anaknya bertitel, menantunya juga kaya, bertitel, punya jabatan dan sebagainya. Semuanya serba bendawi. Itu mirip dengan sukses menurut Qorun dan orang-orang yang sependapat dengannya.


Sukses menurut Alloh swt adalah sebagai berikut:
 
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1)الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ(2)وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ(3)وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ(4)وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ(5)إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ(6)فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ(7)وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ(8) وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ(9)أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ(10)الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ(11)
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya,
3.Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
4. Dan orang-orang yang menunaikan zakat,
5. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6.Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki [budak-budak belian yang didapat dalam peperangan dengan orang kafir); maka Sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada terceIa.
7. Barangsiapa mencari yang di balik itu [Maksudnya: zina, homoseksual, dan sebagainya], maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.
8. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
9. Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
10. Mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi,
11. (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.

Sukses atau keberuntungan menurut Allah Ta’ala dalam ayat-ayat itu adalah perbuatan-perbuatan orang mu’min yang sangat menjaga aturan-aturan Allah Ta’ala dan menghindari larangan-laranganNya, ikhlas untuk Allah, mengikuti Rasulullah saw, hingga akhirnya meraih surga untuk selama-lamanya.

Ketika Ummat Islam ini telah dididik dalam madrasah khusus me-Ramadhan kan diri pada hari-harinya yang jurusannya adalah akherat, maka bagi yang sukses dalam pendidikan itu akan menjadi orang-orang yang pandangan hidupnya adalah untuk akherat, hingga takut kepada maqam Tuhannya dan menahan hawa nafsunya, hingga balasannya adalah surga.

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى (40) فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى  [النازعات/40، 41]
40. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
41. maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya). (QS An-Nazi’at/ 79: 40, 41).

Sebaliknya, bagi yang tetap melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia maka diancam neraka:
فَأَمَّا مَنْ طَغَى (37) وَآَثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (38) فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى  [النازعات/37-39]
37. Adapun orang yang melampaui batas,
38. dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,
39. maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). (QS An-Nazi’at/ 79: 37-39).

Semoga  ini dapat mengubah pandangan kita, dengan menjuruskan pandangan hidup kita kepada akherat, bukan lebih mengutamakan kehidupan dunia. Sehingga menjadi orang yang sukses sebagaimana dijanjikan oleh Allah Ta’ala, bukan sukses model Fir’aun atau Qarun yang hanya mementingkan kekuasaan di dunia atau harta di dunia belaka dengan menghalalkan segala cara termasuk AGENDA RUTIN KISRUH UMR..

--- wallahu a’lamu bi as-shawab ---


Rabu, 21 November 2012

Kunci untuk mengelola keuangan secara sederhana:

 “Seringkali masalahnya bukan terletak pada penghasilan yang kurang, tapi kebiasaan yang salah dalam mengelola uang".

Allah SWT lebih menyukai muslim yang hidup sederhana dibandingkan yang berlebih-lebihan atau boros. Hidup sederhana akan mencegah orang untuk berhutang. Hutang akan menjadikan seorang muslim kesusahan di malam hari dan merasa terhina di siang hari. Kita sering melihat perilaku yang muncul pada diri orang yang banyak berhutang. Diantaranya merasa malu atau minder yang menyebabkan dia sering menghindar bertemu dengan orang lain. Terutama dengan orang yang memberi hutang kepadanya. Sering merasa tidak percaya diri. Bila dia menjadi seorang pekerja maka terkadang dia menjadi sering tidak masuk bekerja. Hutang juga dapat mendekatkan diri pada kekufuran. Rasulullah SAW menyatakan hal tersebut pada sabdanya:
“Aku berlindung diri kepada Allah dari kekufuran dan hutang. Kemudian ada seorang laki-laki bertanya: Apakah engkau menyamakan kufur dengan hutang ya Rasulullah? Ia menjawab: Ya!” (Riwayat Nasa’i dan Hakim)

Hutang juga dapat menyebabkan seseorang berkata tidak jujur. Apabila berkata, suka berdusta. Demikian yang dikatakan Nabi Muhammad SAW:

“Ya Tuhanku! Aku berlindung diri kepadaMu dari berbuat dosa dan hutang. Kemudian ia ditanya: Mengapa Engkau banyak minta perlindungan dari hutang ya Rasulullah? Ia menjawab: Karena seseorang kalau berhutang, apabila berbicara berdusta dan apabila berjanji menyalahi.” (Riwayat Bukhari)


Kunci untuk mengelola keuangan secara sederhana:
1.    Pahami portfolio keuangan keluarga Anda. Jangan sampai Anda tak tahu isi tabungan, jumlah tagihan listrik, telepon, servis mobil, belanja, biaya periksa dokter dan lainnya. Anda harus tahu berapa hutang kartu kredit, pinjaman bank atau cicilan rumah dan mobil.
2.    Susun rencana keuangan atau anggaran. Rencana keuangan yang realistis membantu Anda bersikap obyektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa atau clubbing. Yang penting, anggarkan jumlah yang realistis dan Anda pun harus patuh dengan anggaran tersebut.
3.    Pikirkan lebih seksama pengertian antara “butuh” dan “ingin”. Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak.
4.    Hindari hutang. Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif.
5.    Meminimalkan belanja konsumtif. Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore. Anda bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.
6.    Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial. Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya.
7.    Menabung, menabung, menabung. Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.
8.    Berinvestasilah! Tentu Anda tak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita Anda untuk keluarga “selangit”. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi?! Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang handal!

Perencanaan keuangan adalah bagian penting dalam hidup, tapi kadang uang bukan hanya sekedar uang. Kadang masalahnya ada tentang kekuasaan.

Kekuasaan mengatur uang dan membelanjakan uang sesuai dengan keinginan masing-masing. Setiap orang punya gaya yang berbeda dalam membelanjakan uangnya. Hal itu biasanya diwariskan dari didikan orang tua atau keluarga masing-masing.

Untuk Itu Perlu adanya langkah-langkah untuk mengelola keungan bersama pasangan. Hal ini juga bisa menghindari perselisihan. Berikut langkah-langkahnya!

1. Ingat-ingat bagaimana Anda diajarkan untuk mengatur uang, lalu pelajari juga cara pasangan Anda. Bersama, Anda pilih beberapa cara yang terbaik. Hal ini bisa menimbulkan perasaan dihargai pada pasangan Anda.

2. Jika penghasilan Anda tidak lebih besar dari pasangan Anda, sebaiknya Anda jangan terlalu sibuk mengatur. Hargai kontribusi dari pasangan Anda. Jangan maunya mengatur sendiri, bicarakan semuanya bersama karena setelah menikah tak ada lagi 'Aku' atau 'Kamu'.

3. Berikah pos-pos khusus pengeluaran yang bisa diatur sendiri oleh pasangan Anda. Misalnya untuk benda-benda pribadi atau belanja.

4. Jika masalah keuangan tiba-tiba menjadi masalah besar dalam beberapa bulan ini, coba pikirkan, apa yang sebenarnya terjadi. Apakah terjadi pergeseran kekuasaan dalam rumah tangga Anda. Pelajari hal-hal apa saja yang bisa memicu masalah ini.


Rekomendasi dari penulis adalah bagaiamanapun juga hidup di dunia perlu disiasati dengan pengelolaan keuangan keluarga yang tepat sesuai dengan syariah islam. Hal ini perlu dilakukan melihat pertumbuhan biaya yang jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pendapatan. Tanpa perencanaan keuangan keluarga yang tepat, hidup pasti akan terasa berat. Apa-apa yang diinginkan terasa berat untuk diraih. Sebaliknya dengan perencanaan keungan keluarga yang tepat, apa-apa yang diidamkan insya Allah akan terwujud dengan mudah. Implementasikan perencanaan keuangan keluarga dengan baik. Perencanaan keuangan keluarga ini tidak hanya dalam area rumah tangga tetapi juga dapat diimplementasikan dalam area organisasi.
Semoga tulisan ini bermanfaat, Amin.....

Jumat, 24 Agustus 2012

PEMBELAJARAN MENYENANGKAN SISWA


Sebagian dari faktor yang menentukan manusia meraih keberhasilan adalah ketekunan berusaha yang dilandasi dengan kecerdasan pikiran dan keteguhan hati. Kecerdasan menentukan keberhasilan berstrategi, keteguhan hati menjadi energi gerak motivasinya. Sesuatu yang diterima  hatinya dan difahami dengan cerdas berpikirnya akan lebih mudah dipelajarinya.
Masalahnya adalah bagaimana proses manusia menyukai sesuatu itu bisa berkembang? Logika dan suasana hati bagai pasang surut seperti air laut karena pergantian malam dan siang. Pikiran menjadi terang jika hati  tenang. Hati tenang ketika logika berjalan . Pikirannya tidak tenang memubuat pikiran terhenti hingga lututpun gemetar kencang. Kata-kata jadi hilang.
Contoh orang yang  sedang tidak dapat mengendalikan perasaan hati sehingga emosinya diluar kendali. Orang tidak hanya kehilangan kata-kata dan pikiran jernih jika dalam  keadaan berang. Itulah sebabnya otak dan hati itu terbukti erat terkait.
Bagaimana Pembelajaran Menyenangkan?
Mempelajari sesuatu yang menyenangkan membuat orang seolah  tidak bekerja. Sebaliknyamempelajari sesuatu yang tidak disukai, selain cepat membosankan, hasilnya tidak maksimal. Itulah sebabnya nasihat orang bijak menyatakan pelajarilah sesuatu yang paling ada sukai dan pilihlah pekerjaan yang paling sesuai.
Manusia dapat bekerja jika hatinya menyukainya. Atas dasar asumsi itu, guru perlu merancang strategi mengajar yang membuat siswa suka. Tentu saja pekerjaan ini bukan hal yang mudah. Materi pelajaran yang harus guru sampaikan tidak dikembangkan atas dasar pertimbangan mana yang siswa sukai dan mana yang tidak siswa sukai.
Materi pelajaran yang guru sampaikan bukan pilihan siswa, melainkan ditentukan dalam struktur kurikulum. Tugas guru adalah mengintervensi siswa agar mereka menyukainya.  Itulah sebabnya membuat siswa suka adala tantangan profesional guru yang kongkrit dan fenomenal.
Siswa menyukai menyukai pembelajaran sehingga proses belajar menjadi menyenangkan merupakan harapan semua guru. Untuk mewujudkan harapan itu berbagai prinsip dapat diterapkan, di antaranya;
Mengajar yang menyenangkan siswa adalah seni. Mengajar selalu memerlukan keterampolan keterampilan memainkan peran dalam menerapkan skenario seni mengajar. Keterampilan berperan dalam seni mengajar memerlukan latihan yang berulang untuk dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang terbaik. Daya presisinya selalu dipertajam dengan pertambahan  penguasaan ilmu dan keterlatihan menerapkan ilmu.
Mengajar yang menyenangkan itu memfasilitasi  siswa menjadi arsitek yang  menentukan tujuan dan strategi belajar. Peran guru sebagai pendidik, pengajar dan pelatih adalah memfasilitasi siswa merancang tujuan dan mendorong untuk mewujudkannya. Menggerakan motivasi siswa dalam mewujudkan tujuan. Jadi motvasi adalah  fungsi tujuan dan usaha.
Semakin tinggi siswa menetapkan tujuan, makin besar usaha yang harus dilakukannya. Tugas guru adalah membatu siswa mempercepat mewujudkan tujuan.  Di sini guru secara persuasif harus mengembangkan keyakinan siswa agar semakin tinggi. Dan, siswa sebaiknya memiliki percaya diri sehingga yakin akan dapat merealisasikan targetnya.
Meningkatkan kesadaran siswa memiliki cita-cita yang jelas serta meyakinkan mereka dapat mewujudkannya merupakan kunci lain untuk meningkatkan keberhasilan belajar. Keterkaitan antara antara cita-cita yang siswa, keyakinan, dan pengetahuan merupakan esensi filosofi hidup. Mengetahui tujuan dan memahami prasyarat untuk mewujudkannya merupakan bagian penting dalam pengembangan pribadi. Keterkaitan antara kebenaran, keyakinan dan pengetahuan yang seseorang miliki dapat dilihat dalam hubungan antara ketiganya pada gambar di bawah ini.
Agama membantu guru membangun cita-cita hidup siswa. Diagram di atas menggambarkan pula tentang pentingnya menetapkan cita-cita atau tujuan hidup dengan benar. Di sinilah terlihat pentingnya peran agama dalam membangun tujuan hidup siswa yang hakiki. Dalam keterkaitan ini Enstein pernah membuat pernyataan yang sangat terkenal “Science without religion is lame, religion without science is blind.”
Mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan adalah membangun  suasana belajar. Lingkungan lingkungan sekolah, interaksi sosial yang dikembangkan dalam sistem organisasi sekolah, budaya kompetitif yang sekolah kembangkan, manajemen kelas yang efektif menunjang siswa dapat belajar merupakan hal penting untuk guru perhatikan. Rose and Nicholl (2003) menyatakan bahwa pembelajaran yang menyenangkan memiliki ciri-ciri sebagai:
  1. Menciptakan lingkungan tanpa stress, lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun menumbuhkan harapan maraih sukses tetap tinggi.
  2. Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan dengan manfaat dan pentingnya dalam memenuhi harapan siswa.
  3. Menjamin bahwa secara emosional dapat berlangsung proses belajar positif, pada umumnya suasana ini dapat tumbuh jika belajar dilakukan bersama dengan orang lain, ada humor dan dorongan semangat , waktu rehat dan jeda teratur, serta dukungan antusias.
  4. Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan.
  5. Menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan mengekspresikan yang sedang dipelajarinya dengan mengerahkan  kecerdasan secara optimal untuk memahami memahami bahan ajar.
  6. Mengkonsolidasikan bahan ajar yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode-periode yang relaks.
Belajar yang menyenangkan adalah berinteraksi sosial. John Dewey (Wikipedia,2011) menegaskan bahwa pendidikan hendaknya berpusat pada siswa, berbasis minat siswa, belajar menyenangkan melalui pengalaman belajar yang sesungguhnya.  Untuk itu guru harus mengenali siswa dengan baik, mengamati mereka, mengembangkan interaksi sosial sebagaimana yang siswa perlukan.
Salah satu aspek penting dalam perkembangan teknologi mutahir adalah mengembangkan interaksi dalam komunitas yang mengglobal. Interaksi sosial yang sekolah kembangkan membantu siswa selalu merefleksikan hasil belajarnya dan belajar tentang aspek ideal dalam mencapai tujuan.  Secara alamiah interaksi sosial melalui kerja sama dalam komunitas menumbuhkan proses belajar berkelanjutan.
Teknologi juga mendorong percepatan belajar dalam mengembangkan kapasitas pikiran, menyerap informasi, mencari informasi, memicu percepatan, memamerkan, dan mereview hasil belajar dengan cepat agar siswa dapat beradaptasi pada perkembangan global.
Belajar menyenangkan adalah kontekstual sehingga sekolah sebagai sistem terbuka. Sekolah adalah bagian lingkungan alam dan lingkungan sosial. Oleh karena itu, siswa dikembangkan dalam lingkungan kelas yang luas. Kota atau daerah di mana sekolah berada adalah halaman kelas para siswa. Dalam bunga rampai Free-Choice Learning and the Environment  yang diedit  John H. Falk, Joe E. Heimlich, and Susan Foutz (2009) menyatakan bahwa mengembangkan suasana belajar yang menyenangkan memerlukan sekolah yang terintegrasi dengan lingkungan sekitarnya.  Sekolah menjadi bagian dari sistem kehidupan yang menunjang proses belajar.
Beragam tempat yang dapat diintegrasikan seperti taman nasional, universitas, pasar, hutan lindung, museum, akuarium, kebun binatang, lokasi konservasi, tempat beribadah yang memungkinkan dapat dimanfaatkan sebagai tempat siswa belajar sehingga dapat mendorong siswa berpikir divergen.
Membuat berbasis konteks likungan pada dasarnya memberi peluang kepada siswa untuk mengenali nilai-nilai dan menjelaskan konsep-konsep secara kontekstual untuk mengembangkan keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menghargai keterkaitan di antara manusia, budaya,dan sekitarnya. Dengan pendidikan berbasis lingkungan dapat mendorong siswa mengambil keputusan dengan cepat serta memberikan kesempatan kepada siswa memperolah pengetahuan, nilai, sikap, komitmen, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup.
Belajar menyengkan itu harus terukur. Keseluruhan kegiatan perlu dirancang dalam kurikulum, diwujudkan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian yang terukur,  memenuhi syarat motivasi (motivate).
= Measurable goals (tujuan yang terukur)
= Optimal challenge (tantangan yang optimal)
= Tangibel (dapat dilaksanakan)
= In savety (aman dan selamat)
= Variety (bervariasi)
= Activity (aktivitas pengalaman belajar)
= Targetted Positive Reinforcement (Target Penguatan yang positif)
= Entusiasm (antusias)
Kriteria ini hendaknya guru gunakan untuk meningkatkan pembelajaran agar lebih efektif dan menyenangkan.
Model “Pemain ras kidal”
Model pembelajaran ‘pemain ras kidal’ merupakan akronim dari  pembelajaran efektif menyenangkan, aktif, inspiratif, rasional, kreatif, inovatif, dan kontekstual.
Pembelajaran yang aktif dan inovatif berarti bepusat pada kreativitas siswa, menggunakan strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa mengembangkan potensi dirinya untuk mengembangkan ide-ide baru, mengeksplorasi informasi untuk mendapatkan hal-hal baru.
Untuk mengembangkan kapasitas siswa berpikir guru mengembangkan strategi pembelajaran yang ramah sosialHasil penelitian di berbagai negara terhadap perlakuan guru kepada siswa menyatakan bahwa persepsi guru dalam memperlakukan siswa berpengaruh terhadap kinerja belajar siswa. Keramahan sosial guru kepada seluruh siswa sehingga siswa punya ruang dan waktu belajar.
Pembelajaran yang menyenangkan memerlukan pembelajaran kreatif . Tujuan pembelajaran kreatif untuk meningkatkan keterampilan mengolah,  menyeleksi, dan mengubah informasi mejadi hasil karya.Penguasaan ilmu bukan merupakan puncak keberhasilan, belajar adalah berkarya.  Proses ini perlu didukung dengan keterampilan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan kegiatan belajar dalam konteks pengalaman belajar yang bermakna untuk kehidupan siswa pada masanya. Pembelajaran yang tidak berpusat pada kepentingan siswa berarti pendidikan merampas masa depan siswa.
Pembelajaran imajinatif dan rasional merupakan paradigma baru yang tumbuh bersamaan dengan menguatnya persaingan industri antar negara. Pada saat ini produk yang bermutu tidak hanya berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga hasil persaingan kekuatan imajinasi. Lihat setiap produk masa kini, di samping merupakan hasil dari rekayasa logika, yang tidak kalah menarik adalah dalam persaingan produk imajinasi. Bentuk kemasan, penampilan produk, seni pengaturan disain, pola yang terstruktur dalam fitur-fitur baru merupakan bukti bahwa produk  imajinasi dan  rasional telah menjadi sumber daya yang kritis.
Atas dasar keperluan pengembangan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan perlu ditunjang dengan beberapa kiat praktis sehingga guru dapat mengembangkan pembelajaran yang lebih imajinatif dan rasional. Ada pun beberapa kiat praktis tersebut dapat dijelaskan dalam uraian berikut;
  1. Yang baru lebih menyenangkan. Integrasikan  materi pelajaran dengan contoh peristiwa yang paling aktual. Contoh-dapat dikembangkan dengan mengambil yang  lucu, benar, dan  penuh makna dalam  merangsang otak mereka untuk berpikir.
  2. Yang menantang lebih menguras perhatian. Dalam hal ini berilah siswa dengan tantangan-tantangan yang disepakati dengan dilandasi jiwa kompetitif.
  3. Penghargaan membangkitkan kebanggaan. Guru perlu mengembangkan motivasi siswa belajar dengan cara mengembangkan  mereka merasa  dihargai. Menghargai mutu sekecil apa pun merupakan langkah penting. Membangun prakarsa untuk dihargai seperti menghasilkan pertanyaan menarik dan terbuka yang mendorong otak mereka bekerja merupakan satalah satu contoh penting.
  4. Mengurangi rasa takut berbuat salah. Memfasilitasi siswa untuk mengoreksi pikiran dengan cara yang tidak merendahkan diri merupakan hal yang perlu diperhatikan.  Permainan menggunakan kata-kata dengan cara bertanya merupakan bagian penting lain  di samping memberikan pujian.
  5. Meningkatkan keyakinan yang tinggi dapat berhasil. Mendorong siswa untuk memberikan apresiasi yang lebih besar terhadap materi pelajaran, cara belajar, dan meningkatkan keterampilan melalui pemberian peluang untuk merefleksikan hasil belajar secara adil dalam proses pembelajaran.
  6. Mengubah ancaman menjadi peluang. Ubahlah mempersepsikan beban menjadi kesenangan. Lihat pendaki gunung. Mereka membuktikan bahwa ketelatenannya dalam menundukkan kesulitan menjadi kebanggaan. Puncak gunung yang tinggi dengan ketekunan mereka ubah menjadi di bawah telapak kaki. Tak ada kesulitan yang tak dapat mereka taklukan sepanjang masih ada semangat untuk menaklukannya.
  7. Membuat tersenyum dalam kondisi yang paling sulit. Saat siswa menghadapi kesulitan belajar, buatlah mereka tersenyum karena  penguasaan pengetahuan baru ada di dekatnya. Mereka menyadari apa yang tidak mereka kuasai. Mereka dapat merumuskan masalah yang sesungguhnya belum mereka dapatkan.
  8. Mengevaluasi kemampuan siswa untuk membantu menghasilkan ide-ide baru secara indivual maupun secara berkelompok dalam mendorong siswa belajar lebih giat. Beberapa siswa menggunakan waktu lebih banyak daripada yang lain sebaiknya tidak menjadi kendala.
  9. Membangun pembiasaan membaca dan menulis sebagai basis untuk mengeksplorasi informasi baru.
  10. Integrasikan siswa dengan teknologi secara sehat dan produktif. Hal ini penting mengingat dengan semakin tingginya siswa terintegrasi terhadap teknologi, semakin kuat kemungkinan siswa menjadi sosial off line. Di samping itu dengan semakin kuat siswa terintegrasi dalam jejaring teknologi semakin kuat kemungkinan siswa terjebak dalam lembah informasi yang menjebak siswa dalam kubangan yang menjauhkan mereka dari indahnya hidup beragama.
Kesimpulan
Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang membuat siswa belajar sehingga dapat potensi dirinya secara optimal. Untuk memfasilitasi itu, sekolah dan guru perlu menciptakan suasana dan proses belajar. Pembelajaran menjadi efektif karena siswa tahu tujuan yang hendak mereka capai, memiliki keyakinan diri yang tinggi dapat mewujudkannya, dan tahu bahwa mereka akan berhasil. Mereka tahu pula bahwa keberhasilannya itu harus dibayar dengan perjuangan. Belajar adalah bekerja untuk mewujudkan harapan. Kesenangan siswa tumbuh karena mereka selalu ditunjukkan dengan peta keberhasilannya dan mereka dihargai.
Sepuluh kiat belajar yang menyenangkan dapat dikembangkan dengan lebih memperhatikan kebutuhan dan budaya siswa pada tiap satuan pendidikan. Baik di sini belum tentu baik di tempat lain. Ilmu pengetahuan tidak harus bersifat mutlak. Semua disesuaikan dengan kebutuhan pada tingkat satuan pendidikan dan di sini letak kepentingan guru selalu harus berkreasi tanpa henti.
Berikut GP lampirkan materi untuk bahan presentasi tentang mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan.
Rrferensi:
  • http://elderton.webfactional.com/media/article_pdfs/MOTIVATE.pdf
  • http://www.elearningpost.com/images/uploads/comm.pdf
  • http://en.wikipedia.org/wiki/John_Dewey
  • John H. Falk, Joe E. Heimlich, and Susan Foutz (2009) Free-Choice Learning and the Environment. Altamira Press. New York, Toronto..
  • Rose,C and Nicholl, M. J. 1997, Accelerated Learning for The 21St Century, Judy Piatkus, London.
  • Teacher’s Perception of the Contribution of ICT to Pupils Performance in Christian Religious Education, http://www.krepublishers.com/02-Journals/JSS/JSS-22-0-000-10-Web/JSS-22-1-000-10-Abst-PDF/JSS-22-1-007-10-878-Oyedeko-G-A-K/JSS-22-1-007-10-878-Oyedeko-G-A-K-Tt.pdf
  •          Sumberr :  http://gurupembaharu.com/home/pembelajaran-yang-menyenangkan
  •