Pemilik Blog: Hj.I.G.A.Aju Nitya Dharmani,SST,SE,MM seorang perempuan multi talenta. Sebagai Dosen Ekonomi,Bidan Praktek Mandiri, Perias Pengantin, Seniman dan Relawan Sosial di Kota SURABAYA. Mengajak untuk terus Belajar dan sharing, juga diskusi tentang Management di seluruh aspek dan perluasan ilmu.... “Individually, we are one drop. Together, we are an ocean.”“Coming together is a beginning. Keeping together is progress. Working together is success.”
Kamis, 22 November 2012
IKUTI SAJA...SUKSES ITU MUDAH.
Arti Sukses Menurut Islam
Ada orang yang merumuskan arti sukses dengan pengertian yang sederhana. Akhirnya, ia pun merasa sudah mencapai sukses meski tanpa berbuat apa-apa. Mengalir seperti air apa adanya, begitu katanya.
Ada juga orang yang merumuskan arti sukses dengan pengertian yang rumit. Akhirnya, ia pun merasa sulit mencapai sukses, ya sudah mau bilang apa? pasrah aja, barangkali sudah takdir, begitu katanya.
Jadi, apa arti sukses sebenarnya?
Sukses adalah sebuah pencapaian. Apa yang hendak dicapai?
Sukses adalah bergerak maju mencapai tujuan. Kemana hendak dituju?
Sukses adalah mendapatkan sesuatu yang dikehendaki. Apakah itu?
Sukses adalah sebuah proses perjalanan. Tanpa mendapatkan sesuatu?
Sukses adalah memperoleh penghargaan. Dari siapa?
Jadi, apa arti sukses sebenarnya?
Mari kita bertanya kepada Yang Maha mengetahui dan Maha Bijaksana.
Dia berfirman:
لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab
yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka
apakah kamu tiada memahaminya? (QS. 21:10)
Kemuliaan = Kesuksesan, setuju kan?
Kalau begitu, mari kita membaca Alquran untuk memahami:
- Apakah arti sukses?
- Bagaimanakah mencapai sukses?
- Siapakah orang sukses itu?
Apakah arti sukses?
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا
تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ
النَّارِ وَأُدْخِلَ
الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka
sungguh ia telah sukses. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. 3:185)
Jadi, sukses adalah masuk surga. Terserah apa profesi kita hari ini, yang penting kita bisa masuk surga. Setuju?
Bagaimanakah cara mencapai sukses? Bagaimanakah cara masuk surga?
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ
وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ
مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ
وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ
الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا
إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ
قَرِيبٌ
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal
belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-
orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka
dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-
macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang
beriman bersamanya: Bilakah datangnya pertolongan Allah.
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
(QS. 2:214)
Sukses bukan khayalan. Sukses hanya dicapai dengan perjuangan dan
pengorbanan. Berat ya? jangan khawatir, sesungguhnya pertolongan Allah
itu amat dekat. Allah akan menolong kita sebagaimana Allah menolong
hamba-hamba-Nya yang beriman sebelum kita.
إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ
Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang
yang beriman pada kehidupan dunia dan pada hari berdirinya
saksi-saksi (hari kiamat), (QS. 40:51)
Duh! pantaskah kita mendapatkan pertolongan Allah?
Bukan soal pantas tidak pantas, yang jadi soal, apakah kita sedang
berjuang mencapai sukses hingga Allah berkenan memberikan
pertolongan-Nya? Siapa yang berjuang, dialah yang ditolong.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama)
Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu. (QS. 47:7)
Nah, jika Allah sudah memberikan pertolongan, apakah masih terasa berat perjuangan menuju sukses sejati?
إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ
فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat
mengalahkan kamu; dan jika Allah membiarkan kamu (tidak
memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat
menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu
hendaknya kepada Allah saja orang-orang mumin bertawakkal.
(QS. 3:160)
Bertawakkal kepada Allah = menyerahkan segala urusan kepada Allah =
menyelesaikan segala urusan dengan cara-cara Allah = caranya pakai cara
Allah, ya hasilnya terserah Allah. Habis perkara.
Kalau mau pakai cara-cara sendiri, ya sudah selesaikan sendiri. Rugi ga ditanggung ya.. :-)
Jadi, bagaimana soal urusan mencapai sukses sejati, yaitu mencapai surga?
Jawabnya cuma satu: pakai cara Allah, jangan pakai cara sendiri!
Bagaimanakah cara Allah yang harus kita terapkan untuk mencapai sukses sejati?
Nah, untuk dapat menjawabnya, kita harus selesaikan pertanyaan ketiga: Siapakah orang sukses itu?
Tapi bahasannya sudah terlalu panjang ya.. bagaimana kalau di lanjut di bahasan berikut? setuju kan?
Bagi yang setuju silakan aminkan doa ini:
"Ya Allah sukseskanlah untukku agamaku, karena ia adalah benteng
keselamatan urusanku. Sukseskanlah untukku duniaku, karena ia adalah
tempat kerjaku. Sukseskanlah untukku akheratku, karena ia adalah tempat
kembaiku. Jadikanlah waktu hidupku penambah setiap kebaikan, kematiaanku
pemutus setiap keburukanku" (HR. Bukhari)
Kali ini kita akan coba memahami figur orang sukses menurut ajaran Islam. Tujuannya adalah untuk ikut menapaki jejak langkahnya menuju sukses.
Masih ingat kan, arti sukses menurut Islam?
SUKSES = KEMULIAAN = MASUK SURGA
Kita berharap, semua sahabat dumay di sini bisa copy darat nanti di surga Allah, setuju? yang setuju boleh bilang aamiin.. :-) Kalau begitu, yuk kita baca Alquran untuk mengetahui sebab-sebab yang memasukkan kita ke dalam surga (QS.21:10). Ingat ya, membaca untuk mengetahui. Kalau sudah membaca tapi belum mengetahui juga, apa namanya ya?
Allah berfirman:
لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab
yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu.
Maka apakah kamu tiada memahaminya? (QS. 21:10)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ
عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu
di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
(QS. 49:13)
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya
dan takut kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya,
maka mereka adalah orang-orang yang sukses. (QS. 24:52)
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ
الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga
maka sungguh ia telah sukses. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. 3:185)
Dari rangkaian ayat di atas kita memahami bahwa,
ORANG SUKSES = ORANG MULIA = ORANG BERTAQWA = AHLI SURGA
Tapi... surga itu kan nanti di akhirat. Suksesnya nanti dong di akhirat? Apa di dunia kita harus sengsara dulu?
Bisa ga suksesnya mulai dari dunia sampai akhirat?
Bisa ga yaaa.......
Ya bisa doong...
Makanya Allah mengajarkan sebuah doa yang harus kita wujudkan dalam perbuatan
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
dan peliharalah kami dari siksa neraka (QS. 2:201)
Nah, orang bertaqwa itulah orang yang sukses dunia akhirat.
Buktinya mana?
Ya buktikan aja sendiri! Alquran cuma kasih kabar berita. Kita yang membuktikan. Sami'na wa Atha'na. Dengarkan dan ikuti, lalu perhatikan apa yang terjadi.. (ssttttt... ini bukan meniru gaya Om Mario Teguh loh! Om Mario lah yang meniru gaya Alquran.. sok tanya kalau ga percaya.. hehehe..)
ORANG BERTAQWA ADALAH ORANG YANG SUKSES DI DUNIA
Sukses di dunia = Hidup berkecukupan, lahir-batin sehat wal afiat Alhamdulillah = Hidup penuh berkah
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا
فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari
langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu,
maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. 7:96)
Dan juga,
Sukses di dunia = Hidup bahagia = Tidak mencemaskan sesuatu yang akan datang dan tidak juga bersedih atau menyesali sesuatu yang sudah berlalu = anti galau deh!
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. (QS. 10:62-63)
Dan juga,
Sukses di dunia = selalu saja mendapatkan jalan keluar ketika mendapatkan permasalahan, juga mendapatkan rezeki yang tak terduga
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. (QS. 65:2-3)
Dan juga,
Sukses di dunia = Lika-liku kehidupan dapat dilalui dengan mudah
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ
وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa,
Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),
Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (QS. 92:5-7)
SELAIN SUKSES DI DUNIA, ORANG BERTAQWA JUGA SUKSES DI AKHIRAT
Sukses di Akhirat = Masuk surga
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu
dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi
yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (QS. 3:133)
Ok deh,
MENJADI ORANG SUKSES = MENJADI ORANG BERTAQWA
Lalu bagaimana langkah-langkah menjadi orang bertaqwa?
Karena,
LANGKAH MENUJU TAQWA = LANGKAH MENUJU SUKSES
Betul?
Nah, ini dia:
8 KUNCI SUKSES MENUJU TAQWA alias 8 KUNCI SUKSES MENUJU SUKSES SEJATI
- PASSION
- WORK
- GOOD
- FOCUS
- PUSH
- SERVE
- IDEAS
- PERSITS
Wuihh! sepertinya mau keluar lagi ne Om Mario Teguh punya gaya ????
hehehe... kan sudah dibilang, motivasi beliau bersumber dari Alquran,
jadi ya kita langsung mencari penjelasan kunci-kunci sukses tersebut
dalam Alquran. Tapi ingat ya: Sami'na wa Atha'na. Dengarkan dan ikuti
lalu perhatikan apa yang terjadi!
Salam Nusantara Damai.
Salam Nusantara Damai.
UMR NAIK = KESUKSESAN ???
Masalah gaji merupakan
masalah yang tak kunjung usai. Permasalahan ini selalu mencuat tiap
tahun, terutama pada bulan Mei, tepatnya tanggal 1 Mei yang diperingati
sebagai hari buruh.
Tidak ada yang membantah bahwa uang adalah
unsur pokok dalam memotivasi kerja seseorang. Hal demikian terlihat pada
besaran kompensai atau remunirasi yang diperoleh karyawan. Semakin
tinggi nilai kompensasi cenderung semakin tinggi motivasi kerja karyawan
dan harapannya kinerja pun bakal meningkat. Sementara tujuan strategi
kompensasi adalah member penghargaan yang benar pada karyawan dengan
perilaku yang sesuai dengan standar organisasi.
Tampak bahwa uang adalah sumber motivasi
yang sangat signifikan bagi karyawan. Namun bisa dikatakan pula bahwa
peningkatan gajih misalnya hanya dapat memotivasi hingga pada
peningkatan gaji selanjutnya. Dengan kata lain tidak mungkin semua
karyawan serentak memeroleh kenaikan gaji kalau ada yang tidak
berprestasi. Kecuali yang memang memeroleh promosi karena kinerjanya
yang melebihi standar kinerja organisasi.
Namun patut diperhatikan posisi uang
tidak selalu sebagai unsur satu-satunya yang dapat memotivasi karyawan
untuk bekerja dengan lebih baik. Kalau dikaitkan dengan teori motivasi
Herzberg misalnya, uang hanyalah untuk memeilihara motivasi yang sudah
ada agar tidak mengalami penurunan. Dengan kata lain bukan sebagai
faktor motivator bagi karyawan. Karena itu selain uang maka perusahaan
harus mencari bentuk lain dalam memotivasi kerja karyawan misalnya
membangun suasana kerja yang nyaman, kepemimpinan yang memotivasi,
fasilitas kerja yang lengkap dst. Itulah yang disebut dengan jenis
kompensasi yang sifatnya non-finansial.
Kembali pada kompensasi hubungannya dengan
motivasi kerja karyawan maka perusahaan harus menempatkannya tidak
dalam system strategi bisnis saja namun juga dalam kandungan visi dan
misi perusahaan. Dalam prakteknya perusahaan harus memiliki strategi
manajemen kompensasi yang berbasis pada kepentingan perusahaan dan
karyawan. Besaran kompensasinya harus berdasarkan pertimbangan kondisi
kesehatan perusahaan dan juga kondisi remunirasi di pasar kerja. Dengan
demikian diharapkan strategi kompensasi dilaksanakan dapat meningkatkan
komitmen dan keterikatan kerja karyawan di perusahaan.
Setelah UMR ditetapkan
bukan berarti masalah standar upah telah selesai. Akan tetapi, di sana
masih banyak menyisakan masalah, bahkan lebih besar lagi.
Peringatan Allah ini
hendaknya diperhatikan supaya kita tidak terlalu mementingkan dunia
ketimbang ahirat. Hal ini saya tulis berkenaan dengan keperihatinan saya
terhadap pandangan hidup rata-rata masyarakat yang hanya
tertuju pada materi, kesenangan sesaat di dunia ini. Hingga apa-apa
hanya diukur dengan materi. Ukuran yang dipakai di masyarakat bukan
ukuran dari Al-Qur’an dan As-Sunnah tetapi ukuran materi. Semuanya
diukur dengan banyak atau sedikitnya harta. Hingga yang disebut sukses
oleh masyarakat jauh berbeda dengan sukses menurut Al-Qur’an. Ukuran
kesuksesan tampaknya justru rata-rata masyarakat ini mengikuti Qarun
atau bahkan Fir’aun. Sukses menurut rata-rata masyarakat,
tidak jauh dari seputar: banyak harta, punya jabatan, anak-anaknya
bertitel, menantunya juga kaya, bertitel, punya jabatan dan sebagainya.
Semuanya serba bendawi. Itu mirip dengan sukses menurut Qorun dan orang-orang yang sependapat dengannya.
Sukses menurut Alloh swt adalah sebagai berikut:
قَدْ
أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1)الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ
خَاشِعُونَ(2)وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ(3)وَالَّذِينَ
هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ(4)وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ
حَافِظُونَ(5)إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ
فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ(6)فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ
فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ(7)وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ
وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ(8) وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ
يُحَافِظُونَ(9)أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ(10)الَّذِينَ يَرِثُونَ
الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ(11)
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya,
3.Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
4. Dan orang-orang yang menunaikan zakat,
5. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6.Kecuali
terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki
[budak-budak belian yang didapat dalam peperangan dengan orang kafir);
maka Sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada terceIa.
7.
Barangsiapa mencari yang di balik itu [Maksudnya: zina, homoseksual,
dan sebagainya], maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.
8. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
9. Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
10. Mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi,
11. (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.
Sukses
atau keberuntungan menurut Allah Ta’ala dalam ayat-ayat itu adalah
perbuatan-perbuatan orang mu’min yang sangat menjaga aturan-aturan Allah
Ta’ala dan menghindari larangan-laranganNya, ikhlas untuk Allah,
mengikuti Rasulullah saw, hingga akhirnya meraih surga untuk
selama-lamanya.
Ketika
Ummat Islam ini telah dididik dalam madrasah khusus me-Ramadhan kan diri pada hari-harinya yang
jurusannya adalah akherat, maka bagi yang sukses dalam pendidikan itu
akan menjadi orang-orang yang pandangan hidupnya adalah untuk akherat,
hingga takut kepada maqam Tuhannya dan menahan hawa nafsunya, hingga
balasannya adalah surga.
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى (40) فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى [النازعات/40، 41]
40. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
41. maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya). (QS An-Nazi’at/ 79: 40, 41).
Sebaliknya, bagi yang tetap melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia maka diancam neraka:
فَأَمَّا مَنْ طَغَى (37) وَآَثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (38) فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى [النازعات/37-39]
37. Adapun orang yang melampaui batas,
38. dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,
39. maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). (QS An-Nazi’at/ 79: 37-39).
Semoga ini dapat mengubah pandangan kita, dengan menjuruskan
pandangan hidup kita kepada akherat, bukan lebih mengutamakan kehidupan
dunia. Sehingga menjadi orang yang sukses sebagaimana dijanjikan oleh
Allah Ta’ala, bukan sukses model Fir’aun atau Qarun yang hanya
mementingkan kekuasaan di dunia atau harta di dunia belaka dengan
menghalalkan segala cara termasuk AGENDA RUTIN KISRUH UMR..
--- wallahu a’lamu bi as-shawab ---
Rabu, 21 November 2012
Kunci untuk mengelola keuangan secara sederhana:
“Seringkali masalahnya bukan terletak pada penghasilan yang kurang, tapi kebiasaan yang salah dalam mengelola uang".
Allah
SWT lebih menyukai muslim yang hidup sederhana dibandingkan yang
berlebih-lebihan atau boros. Hidup sederhana akan mencegah orang untuk
berhutang. Hutang akan menjadikan seorang muslim kesusahan di malam hari
dan merasa terhina di siang hari. Kita sering melihat perilaku yang
muncul pada diri orang yang banyak berhutang. Diantaranya merasa malu
atau minder yang menyebabkan dia sering menghindar bertemu dengan orang
lain. Terutama dengan orang yang memberi hutang kepadanya. Sering merasa
tidak percaya diri. Bila dia menjadi seorang pekerja maka terkadang dia
menjadi sering tidak masuk bekerja. Hutang juga dapat mendekatkan diri
pada kekufuran. Rasulullah SAW menyatakan hal tersebut pada sabdanya:
“Aku
berlindung diri kepada Allah dari kekufuran dan hutang. Kemudian ada
seorang laki-laki bertanya: Apakah engkau menyamakan kufur dengan hutang
ya Rasulullah? Ia menjawab: Ya!” (Riwayat Nasa’i dan Hakim)
Hutang
juga dapat menyebabkan seseorang berkata tidak jujur. Apabila berkata,
suka berdusta. Demikian yang dikatakan Nabi Muhammad SAW:
“Ya
Tuhanku! Aku berlindung diri kepadaMu dari berbuat dosa dan hutang.
Kemudian ia ditanya: Mengapa Engkau banyak minta perlindungan dari
hutang ya Rasulullah? Ia menjawab: Karena seseorang kalau berhutang,
apabila berbicara berdusta dan apabila berjanji menyalahi.” (Riwayat
Bukhari)
Kunci untuk mengelola keuangan secara sederhana:
1. Pahami portfolio keuangan keluarga Anda. Jangan sampai Anda tak tahu isi tabungan, jumlah tagihan listrik, telepon, servis mobil, belanja, biaya periksa dokter dan lainnya. Anda harus tahu berapa hutang kartu kredit, pinjaman bank atau cicilan rumah dan mobil.
2. Susun rencana keuangan atau anggaran. Rencana keuangan yang realistis membantu Anda bersikap obyektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa atau clubbing. Yang penting, anggarkan jumlah yang realistis dan Anda pun harus patuh dengan anggaran tersebut.
3. Pikirkan lebih seksama pengertian antara “butuh” dan “ingin”. Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak.
4. Hindari hutang. Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif.
5. Meminimalkan belanja konsumtif. Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore. Anda bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.
6. Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial. Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya.
7. Menabung, menabung, menabung. Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.
8. Berinvestasilah! Tentu Anda tak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita Anda untuk keluarga “selangit”. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi?! Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang handal!
Perencanaan keuangan adalah bagian penting dalam hidup, tapi kadang uang bukan hanya sekedar uang. Kadang masalahnya ada tentang kekuasaan.
Kekuasaan mengatur uang dan membelanjakan uang sesuai dengan keinginan masing-masing. Setiap orang punya gaya yang berbeda dalam membelanjakan uangnya. Hal itu biasanya diwariskan dari didikan orang tua atau keluarga masing-masing.
Untuk Itu Perlu adanya langkah-langkah untuk mengelola keungan bersama pasangan. Hal ini juga bisa menghindari perselisihan. Berikut langkah-langkahnya!
1. Ingat-ingat bagaimana Anda diajarkan untuk mengatur uang, lalu pelajari juga cara pasangan Anda. Bersama, Anda pilih beberapa cara yang terbaik. Hal ini bisa menimbulkan perasaan dihargai pada pasangan Anda.
2. Jika penghasilan Anda tidak lebih besar dari pasangan Anda, sebaiknya Anda jangan terlalu sibuk mengatur. Hargai kontribusi dari pasangan Anda. Jangan maunya mengatur sendiri, bicarakan semuanya bersama karena setelah menikah tak ada lagi 'Aku' atau 'Kamu'.
3. Berikah pos-pos khusus pengeluaran yang bisa diatur sendiri oleh pasangan Anda. Misalnya untuk benda-benda pribadi atau belanja.
4. Jika masalah keuangan tiba-tiba menjadi masalah besar dalam beberapa bulan ini, coba pikirkan, apa yang sebenarnya terjadi. Apakah terjadi pergeseran kekuasaan dalam rumah tangga Anda. Pelajari hal-hal apa saja yang bisa memicu masalah ini.
Rekomendasi dari penulis adalah bagaiamanapun juga hidup di dunia perlu disiasati dengan pengelolaan keuangan keluarga yang tepat sesuai dengan syariah islam. Hal ini perlu dilakukan melihat pertumbuhan biaya yang jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pendapatan. Tanpa perencanaan keuangan keluarga yang tepat, hidup pasti akan terasa berat. Apa-apa yang diinginkan terasa berat untuk diraih. Sebaliknya dengan perencanaan keungan keluarga yang tepat, apa-apa yang diidamkan insya Allah akan terwujud dengan mudah. Implementasikan perencanaan keuangan keluarga dengan baik. Perencanaan keuangan keluarga ini tidak hanya dalam area rumah tangga tetapi juga dapat diimplementasikan dalam area organisasi.
Semoga tulisan ini bermanfaat, Amin.....
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Cara menghitung SKALA LIKERT MENGENAL SKALA LIKERT Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kues...
-
Perilaku Harga Pasar dan Konsumen - Bab V Teori Harga Pasar Teori harga pasar merupakan teori ekonomi yang menerangkan perilaku harg...
-
Konsep Pendidikan Kejuruan A. Pengertian Pendidikan Kejuruan Ditinjau secara sistemik, pendidikan kejuruan pada dasarnya merupakan subsiste...